Menu

Bocah Berumur 3 Tahun Ditinggalkan Gurunya Di Mobil Tanpa Ventilasi, Begini Kondisinya Saat Ditemukan

Devi 18 Mar 2021, 10:01
Foto : Sumut Pos
Foto : Sumut Pos

RIAU24.COM -  Seorang bocah berusia tiga tahun meninggal dunia setelah ditinggal di dalam mobil selama empat jam tanpa ventilasi oleh kepala sekolah taman kanak-kanaknya di Taman Ria kemarin (16 Maret). Anak itu dipastikan meninggal saat dalam perjalanan dari taman kanak-kanak ke Rumah Sakit Sultan Abdul Halim (HSAH), seperti dilansir dari Harian Metro.

Menurut Kapolsek Kuala Muda, Pembantu Kompol Adzli Abu Shah, kejadian itu terjadi sekitar pukul 7.45 pagi saat Kepala Sekolah Taman Kanak-Kanak menjemput bocah tersebut dari rumahnya di Taman Ria.

Anak laki-laki itu, yang dalam keadaan sehat, duduk di kursi belakang selama perjalanan.

Kepala sekolah, 49, juga telah menjemput siswa berusia lima tahun lainnya dan menempatkannya di kursi penumpang depan. Sesampai di depan taman kanak-kanak, salah satu guru membawa siswa yang duduk di kursi penumpang depan dan membawanya ke dalam taman kanak-kanak. Kepala sekolah kemudian memarkir mobil di luar taman kanak-kanak dan mematikan mesin.

zxc1


Usai pemeriksaan, Adzli mengatakan korban berada di dalam mobil tanpa ventilasi karena pintu dan jendela tertutup. Dia mengatakan bocah itu diyakini berada di dalam mobil dari jam 8 pagi hingga 12.15 malam.

“Keadaan baru terealisasi pada pukul 12.15 WIB saat kepala sekolah hendak memulangkan korban, namun ternyata korban tidak ada di ruang kelas,” ujarnya.

Guru kelas mengatakan bahwa korban tidak hadir di sekolah, mendesak kepala sekolah menuju ke mobilnya yang diparkir di pinggir jalan di mana dia menemukan korban terbaring tak sadarkan diri.

Kepala sekolah menelepon dan ambulans dan melakukan CPR pada korban, tetapi korban tidak sadar. Dia kemudian dibawa ke rumah sakit dengan ambulans tetapi dinyatakan meninggal saat tiba di rumah sakit. Tidak ada luka luar yang ditemukan.

“Tim Forensik Mabes Polri Kontingen (IPK) dipanggil untuk pengambilan sampel dan bisa diambil sampel usap di jok belakang penumpang,” kata Adzli.

“Jenazah dikirim ke Departemen Forensik, Rumah Sakit Sultanah Bahiyah (HSB) di Alor Setar untuk diotopsi,”

Bocah itu telah bersekolah di taman kanak-kanak selama hampir setahun dan dirawat oleh pengasuh di sana.

Sebelum adanya Movement Control Order (MCO), kepala sekolah akan mengantar bocah tersebut dari rumah orang tuanya ke taman kanak-kanak dari hari Minggu hingga Kamis. Setelah MCO, pada hari Selasa dan Rabu, kepala sekolah akan menjemput dan mengirim korban sementara ibunya akan mengirimnya ke taman kanak-kanak di hari lain.

Kepala sekolah tersebut telah ditangkap untuk membantu penyelidikan sementara kunci mobil Proton Waja miliknya disita, lapor Sinar Harian.

Kasus ini akan diselidiki berdasarkan Bagian 31 (1) (a) dari Children Act 2001.