Menu

Kemarahan Warga Lebanon Semakin Meningkat Karena Krisis Ekonomi, Hal Mengerikan Ini yang Dikhawatirkan Akan Terjadi

Devi 19 Mar 2021, 10:23
Foto : Suara.com
Foto : Suara.com

RIAU24.COM -  Apotek melakukan pemogokan dan pompa bensin menjatah bahan bakar yang langka pada hari Kamis di seluruh Lebanon karena kemarahan publik atas keruntuhan ekonomi yang semakin meningkat tanpa ada tanda diakhirinya kebuntuan politik tingkat tinggi.

Para politisi sejak akhir tahun 2019 gagal menyetujui rencana penyelamatan untuk membuka uang tunai asing yang sangat dibutuhkan Lebanon.

“Kami benar-benar melihat ke jurang, melihatnya dengan sangat jelas, dan saya pikir sekarang atau tidak sama sekali,” kata Mohanad Hage Ali dari Carnegie Middle East Center, menyinggung kegagalan berlarut-larut untuk membentuk pemerintahan baru yang layak dan mampu meluncurkan reformasi.

Dia menambahkan partai politik utama, termasuk sekutu Presiden Michel Aoun, gerakan Hizbullah yang didukung Iran, mengevaluasi kembali posisi mereka karena penundaan memperburuk kejatuhan ekonomi dan kerusuhan tumbuh.

Aoun mengatakan kepada Saad al-Hariri, yang ditunjuk sebagai penjabat perdana menteri pada bulan Oktober, pada hari Rabu untuk membentuk pemerintahan baru segera atau memberi jalan bagi orang lain. Al-Hariri membalas dengan memberi tahu Aoun jika dia tidak dapat menyetujui susunan kabinetnya, maka presiden harus mengadakan pemilihan awal.

Keduanya bertemu lagi pada hari Kamis, menimbulkan spekulasi tentang apakah akan ada terobosan setelah perselisihan antar faksi berbulan-bulan. Menyusul pertemuan tersebut, Hariri mengatakan bahwa membentuk pemerintahan yang dapat berhubungan kembali dengan IMF adalah satu-satunya cara untuk menghentikan keruntuhan keuangan negara.

Halaman: 12Lihat Semua