Menu

SBY Beri Sinyal Ini Usai Jokowi Usulkan Pertemuan Tingkat Tinggi Soal Krisis Myanmar

Azhar 19 Mar 2021, 21:53
Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Foto: Internet
Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Foto: Internet

RIAU24.COM -  Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendukung cara yang diambil Presiden Joko Widodo terkait konflik yang terjadi di Myanmar.


Dukukungan ini disampaikannya melalui akun Twitter miliknya @S.B.Yudhoyono, Jumat, 19 Maret 2021.

"Sebagai mantan presiden, saya dukung usulan Presiden Jokowi agar dilaksanakan ASEAN High Level Meeting (HLM) untuk isu Myanmar," tulisnya.

Tambah SBY usulan Jokowi itu menurutnya juga sudah tepat lantaran tradisi yang dimiliki oleh bangsa ini.

Alasannya karena Indonesia sudah lama menjadi salah satu bangsa yang turut menjaga perdamaian dunia.

"Sesuai tradisi Indonesia sebagai peacemaker dan peacekeeper di dunia," tulisnya.

Setelah Pertemuan Tingkat Tinggi dapat dilanjutkan dengan pertemuan selanjutnya supaya konflik di Myanmar dapat terselesaika.

"Setelah HLM tentu dilanjutkan dengan ASEAN Summit agar lebih powerful," tulisnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengaku akan menghubungi Ketua ASEAN terkait krisis yang terjadi di Myanmar. Sama-sama diketahui jika saat ini Ketua ASEAN dipegang oleh Sultan Brunei Darussalam.

Pernyataan ini disampaikannya dalam pernyataan pers dikutip dari setkab.go.id, Jumat, 19 Maret 2021.

Menurutnya, hal ini merupakan bentuk rasa duka cita dari seluruh rakyat Indonesia yang terjadi terhadap warga Myanmar.

"Atas nama seluruh rakyat Indonesia, saya menyampaikan dukacita dan simpati yang dalam kepada korban dan keluarga korban akibat penggunaan kekerasan di Myanmar," ujarnya.

"Dan Indonesia mendesak agar penggunaan kekerasan di Myanmar segera dihentikan sehingga tidak ada lagi korban berjatuhan. Keselamatan dan kesejahteraan rakyat harus menjadi prioritas utama," ucap Jokowi.

Harapannya kedepan, akan segera diselenggarakan pertemuan tingkat tinggi ASEAN yang membahas krisis di Myanmar.

Tak hanya itu, Indonesia juga mendesak agar segera dilakukan dialog dan rekonsiliasi untuk memulihkan demokrasi, perdamaian, dan stabilitas di negara tersebut.