Menu

Jika Pemanasan Global Terus Berlanjut, Hal Mengerikan Inilah yang Ditakutkan Akan Terjadi Pada Bumi Tahun 2100

Devi 24 Mar 2021, 13:48
Foto : Indiatimes
Foto : Indiatimes

RIAU24.COM -  Ternyata, Anda bukan satu-satunya yang berpikir bahwa musim panas semakin lama akan semakin panas. Para ilmuwan memperingatkan bahwa musim panas sudah 18 persen lebih tinggi daripada 60 tahun yang lalu dan dapat berlangsung hingga enam bulan pada akhir abad ini jika pemanasan global terus berlanjut tanpa terkendali.

Dan tidak seperti tahun 1950-an, musim panas di masa depan akan lebih keras lagi, dengan peningkatan gelombang panas dan kebakaran hutan.

Studi yang diterbitkan bulan lalu di jurnal Geophysical Research Letters, meneliti bagaimana perubahan iklim memengaruhi pola dan durasi musim Bumi.

Dilansir dari Indiatimes, para peneliti menggunakan data iklim historis untuk mengukur seberapa banyak musim telah berubah. Mereka menemukan bahwa musim panas rata-rata di belahan bumi utara telah meningkat dari 78 menjadi 95 hari antara tahun 1952 dan 2011, sedangkan musim dingin telah menyusut dari 76 menjadi 73 hari.

Rata-rata, musim semi menyusut dari 124 hari menjadi 115 hari, dan musim gugur dipersingkat dari 87 hari menjadi 82 hari.

Dengan menggunakan model perubahan iklim, para peneliti memprediksi beberapa skenario dengan bantuan data yang tersedia. Skenario kasus terburuk melihat musim panas berlangsung selama hampir enam bulan dan musim dingin berkurang menjadi hanya beberapa bulan.

Perubahan terbesar dapat dilihat di wilayah Mediterania dan dataran tinggi Tibet, tetapi efeknya akan terasa di tempat lain di dunia juga.

Penyimpangan ini, kata para ilmuwan, dapat memiliki serangkaian konsekuensi serius bagi kesehatan manusia serta lingkungan.

Perubahan musim di bumi dapat mendatangkan malapetaka ekologis, menyebabkan perubahan pada siklus hidup spesies dan mengganggu migrasi serta akan membuat orang terpapar lebih banyak serbuk sari alergen dan periode alergi yang lebih lama.

“Selain itu, nyamuk tropis yang membawa virus kemungkinan besar akan menyebar ke utara dan menyebabkan wabah eksplosif selama musim panas yang lebih lama dan lebih panas, terutama saat masuk ke wilayah yang belum pernah terjadi sebelumnya,” tambah laporan itu.