Menu

Pemerintah Resmi Larang Mudik Lebaran, Kelompok Ini Kecewa Berat: Apa Kami Harus Merampok?

Satria Utama 26 Mar 2021, 20:23
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM -  Pemerintah resmi melarang mudik lebaran tahun 2021 karena kasus pandemi Covid-19 masih tinggi. Kebijakan ini mengundang pro dan kontra ditengah publik. Ada yang mendukung demi mencegah penyebaran Covid-19, tapi banyak juga menentang.

Salah satu kelompok yang merasa kecewa berat dengan kebijakan itu adalah kalangan supir bus. Salah satunya sopir bus Arimbi, Yanto. Dia menyebut momentum mudik lebaran adalah peluang bagi para pelaku industri transportasi, termasuk dirinya untuk mendapatkan rejeki lebih.

"Kita kan mengharapkan dari terminal ini buat anak istri kita makan. Udah ditutup, mau ditutup lagi, gimana rakyat ini? Apa suruh maling, apa suruh ngerampok? Kerjaan cuma disini, kasihan rakyat," katanya seperti dilansir Inews, Jumat (26/3/2021).

Yanto mengatakan, dirinya tidak mempermasalahkan bila harus menerapan protokol kesehatan bagi para penumpang, atau melaksanakan swab antigen terlebih dahulu. Yang tepenting, kata dia, izin operasi terminal saat lebaran harus dibuka.

"Semua karyawan, semua penumpang, juga pengennya mudik ketemu keluarga. Kalau ini ditutup, kita susah juga. Memang pemerintah mencukupi kita? Memang pemerintah tau kita makan engganya? Sekarang Rp30.000 emang cukup buat makan ? Nggak akan cukup, Anak lima belum sekolah," kata Yanto.

Kekecewaan juga diungkapkan Jaka, kernet PO Kroya Putra. Ia mempertanyakan sikap pemerintah yang plin-plan dalam memberikan kebijakan pelarangan mudik. "Kalau saya gak masuk akal, kalo kemaren udah dibuka tapi kenapa sekarang ditutup lagi dengan alasan apa?," tanya pria yang sudah empat tahun berprofesi menjadi kenek itu.

Halaman: 12Lihat Semua