Menu

Atasi Hoax dan Badai Informasi, Demi Masa Institute Gelar Workshop Literasi Media dan Jurnalisme Data

Riki Ariyanto 27 Mar 2021, 21:18
Atasi Hoax dan Badai Informasi, Demi Masa Institute Gelar Workshop Literasi Media dan Jurnalisme Data (foto/riki)
Atasi Hoax dan Badai Informasi, Demi Masa Institute Gelar Workshop Literasi Media dan Jurnalisme Data (foto/riki)

RIAU24.COM - Demi Masa Institute menggelar workshop jurnalistik tentang Literasi Media dan Jurnalisme Data. Kegiatan ini diikuti puluhan peserta dari berbagai kabupaten di Riau yang lulus seleksi baik secara online atau offline.

Sebanyak 52 jurnalis dari berbagai media se Provinsi Riau mengikuti workshop jurnalistik terkait  literasi media dan jurnalisme data secara daring maupun luring.

Pendiri Demi Masa Institute, Elvi Rahmi menyampaikan peserta sudah diseleksi. Dan selama workshop berlangsung tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Dari 52 yang lolos seleksi mendaftar beberapa waktu lalu terpilih separuhnya untuk mengikuti workshop secara luring.  Pembatasan workshop luring dilakukan agar mudah menerapkan protokol kesehatan COVID-19," ujar Elvi Rahmi di Hotel Pangeran Pekanbaru, Sabtu (27/3/2021).

Elvi menyampaikan acara ini terlaksana berawal dari pendiri untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan ketika ikut berbagai pelatihan jurnalistik di luar negeri termasuk di antaranya TechCamp Malaysia 2020. Diharapkan para peserta yang ikut workshop ini bisa meningkatkan kemampuan jurnalistiknya di bidang jurnalisme data. 

Sebagai pemateri selama workshop ada Aribowo Sasmito yang merupakan Co-Founder dan Fact-Check Spesialist Mafindo. Serta juga ada Aghnia Adzkia dan East Asia Data Journalist BBC.

Acara dibuka Wakil Ketua Bidang Pendidikan PWI Riau, Harry B Koriun. Dirinya mengapresiasi sebab workshop terkait jurnalisme data ini pertama kali digelar di Pekanbaru, Riau.

Baginya penting jurnalistik saat ini, mengaplikasikan jurnalisme data di tengah badai  informasi. Apalagi banyak informasi yang tersampaikan tidak beraturan, susah membedakan mana yang fakta dan tidak fakta. 

"Masih banyak jurnalis yang tidak melakukan klarifikasi  akan sebuah informasi  sebelum dibagikan  ke masyarakat. Kami mengapresiasi workshop ini. Kami berharap bagaimana data itu nanti bisa membantu penulisan sehingga seorang jurnalis mampu mengolah dan memverifikasi data," sebut Harry. 

Workshop jurnalistik tentang Literasi Media dan Jurnalisme Data ini berlangsung selama dua hari di Kota Pekanbaru. Selama program ini awak media atau peserta lain yang ikut bis terampil dalam jurnalisme data.