Menu

Jumlah Korban Banjir Bandang di NTT Terus Bertambah, Hingga Malam Ini 84 Tewas dan 71 Hilang

Satria Utama 5 Apr 2021, 21:22
Puing-puibg berserakan usai disapu banjir bandang
Puing-puibg berserakan usai disapu banjir bandang

RIAU24.COM -  JAKARTA - Jumlah korban bencana banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT) terus bertambah. Hingga Senin malam dilaporkan 84 orang meninggal dan puluhan lagi masih dinyatakan hilang.

“Korban sampai dengan malam ini yang meninggal seluruhnya yaitu 84 korban jiwa. Dan yang lagi dalam pencarian yang tertimbun dan lainnya itu 71 orang hilang,” ungkap Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat dalam konferensi pers virtual, Senin (5/4/2021) malam seperti dilansir Sindonews. 

zxcq

Viktor mengatakan saat ini jumlah ada 8 wilayah yang terdampak paling parah. “Yang dampaknya sangat berat itu adalah di 8 kabupaten, sedangkan yang lain itu sedang dan ringan. Yang berat antara lain Flores Timur, Lembata, Kota Kupang, Sabu Raijua, Sumba Timur, Alor, dan Malaka. Ini yang dampaknya sangat berat,” ungkapnya.

Viktor menambahkan, langkah yang diambil saat ini adalah membuka dapur umum bekerja sama dengan TNI-Polri. “Langkah yang diambil oleh pemerintah provinsi maupun pemerintah bekerjasama dengan TNI Polri membuat dapur. Dan kami berterima kasih kepada Korem dan Dandim di kabupaten-kabupaten yang mengalami terdampak,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Doni Monardo menegaskan bencana alam yang terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) tidak perlu ditetapkan menjadi bencana nasional.

Doni pun menjelaskan status bencana nasional ditetapkan jika daerah terdampak bencana lumpuh total. “Status bencana nasional itu manakala pemerintah di daerah itu lumpuh. Sementara pemerintah pusat harus mengambil alih tanggung jawab untuk penyelenggaraan penanggulangan bencana,” tegasnya dalam konferensi pers virtual, Senin (5/4/2021) malam. 

Selain itu, Doni menjelaskan sejauh ini kegiatan pemerintahan di NTT masih berjalan. “Sejauh ini, seluruh kegiatan pemerintahan masih berjalan. Kegiatan provinsi masih berjalan, kabupaten kota masih berjalan, tidak ada satupun provinsi dan pemerintah kota yang lumpuh. Artinya kegiatan pemerintah masih berjalan,” katanya. 

Doni mengatakan jumlah pengungsi akibat bencana di NTT juga masih dalam batas kemampuan daerah melakukan penanganan.**