Menu

Penyesalan Pecatan Tentara Dalam Bui, Pernah Jadi Kurir Narkoba

Azhar 7 Apr 2021, 15:20
Tangkapan gambar chanel YouTube Curhat Napi. Foto; YouTube
Tangkapan gambar chanel YouTube Curhat Napi. Foto; YouTube

RIAU24.COM -  Salah satu pecatan tentara, Iwan Toni membeberkan penyesalannya karena dirinya kini mendekam dibalik dinginnya dinding sel penjara.

Penyesalan ini disampaikannya melalui kanal YouTube Curhat Napi, pada 10 Juni 2020 silam.

Ia dikirim ke hotel prodeo lantaran terbukti dan tertangkap tangan menjadi kurir narkoba.

Padahal, dibalik semua itu niatnya menjadi kurir untuk membiayai ibu yang terbaring di rumah sakit.

"Jadi ada tiga alasan (terjerumus) sebenarnya. Yang pertama, saat saya dinas keluar, saya keluarga cuma dua orang, saya dan adik saya. Saya punya orangtua tinggal satu, tinggal ibu saya," terangnya.

"Pada suatu saat, ibu saya sakit, saya butuh uang besar uang banyak sementara gaji saya kan bapak tahu berapa. Sudah punya anak, sudah punya istri tidak mencukupi untuk rumah sakit opname sampai berbulan-bulan," ujarnya.

Padahal, sebelum melakukan perjalanan dinas, dia hanya bekerja dilingkungan markas. Termasuk tidak pernah menyentuh barang haram narkoba sama sekali.

"Jadi begini pak, saya dulu tidak mengerti dengan namanya narkoba, sabu-sabu karena fokus berdinas. Bapak tahu, di batalyon itu ketat, kita dinas pagi apel, siang apel, malam apel, kita berkegiatan terus, tidak pernah bersentuhan dengan dunia luar, beda dengan kepolisian," sebutnya.

Namun apa dikata, nasi sudah menjadi bubur. Kini dia mengaku menyesal atas segala perbuatannya.

"Saya memang menyesal sekali, apalagi setelah kejadian ini masuk penjara dan ditangkap, orangtua saya merasa terpukul," ujarnya.