Menu

BI Riau: Kenaikan Harga Pokok Berkaitan Dengan Situasi Rantai Pasok

M. Iqbal 8 Apr 2021, 13:45
Ilustrasi/net
Ilustrasi/net

RIAU24.COM - Deputi Kepala Perwakilan BI Riau Bidang Perumusan dan Implementasi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Daerah, Teguh Setiadi mengatakan saat jelang Ramadan dan Idul Fitri, ada kecenderungan inflasi akan naik.

"Kenaikan harga pokok ini berkaitan dengan situasi pada rantai pasok," kata Teguh ditemui wartawan di Pekanbaru, Kamis, 8 April 2021.

Disebutkannya, saat ini ada delapan titik rantai pasok yang harus dilewati oleh komoditi-komoditi itu sebelum sampai ke konsumen. Maka itu, perlu dilakukan strategi untuk melakukan pemangkasan terhadap rantai pasok agar harga bisa ditekan dan petani diuntungkan.

"Kami mencatat adanya siklus pangan tidak relevan yang cenderung membuat harga hasil panen jatuh," ucapnya lagi.

Disebutkannya, ada 4 program pengendalian inflasi di tahun 2021 yang dilakukan. "Pertama adalah implementasi kerjasama antar daerah. Berdasarkan kesepakatan bersama No.01/NK/I/2020 tentang Kerjasama dalam rangka Peningkatan Perekonomian Daerah, perlu ditingkatkan kerjasama antar daerah untuk memenuhi kebutuhan Kota Pekanbaru," jelas Teguh.

Kemudian yang kedua, lanjut Teguh yakni kemandirian pangan lokal. Dalam rangka memenuhi kebutuhan pasokan pangan, PT. Sarana Pembangunan Madani (BUMD Kota Pekanbaru) telah melakukan penandatanganan PKS No.030/SPM-UPJAS/KPW/III/2020 dengan UPJA Kecamatan Bunga Raya tentang Kemitraan Pemasaran Beras di Pekanbaru.

"Program ketiga yang dilakukan yaitu memperpendek rantai distribusi. Berdasarkan kesepakatan bersama No.01/NK/I/2020 tentang Kerjasama dalam rangka peningkatan Perekonomian Daerah serta memfasilitasi Gapoktan produk sayuran, untuk melakukan kerjasama pembelian dan penjualan dengan Warung Segar sebagai salah satu platform e-commerce guna meningkatkan efektifitas dan efisiensi pemasaran produk dari produsen ke konsumen," paparnya lagi.

Terakhir adalah penguatan sinergi. Maksudnya adalah koordinasi di level teknis TPID perlu diperkuat melalui pertemuan rutin untuk membahas kondisi terkini perkembangan harga dan pasokan komoditas, kemudian pengambilan langkah-langkah strategis dalam pengendalian inflasi.

Disamping itu, pihaknya juga mencatat adanya siklus pangan tidak relevan yang cenderung membuah harga hasil panen jatuh.

Maka itu, kata Teguh, perlu diatur pola tanam yang baik agar hasil panen tetap akan memberikan dampak stabilitas ketersediaan komoditas itu dipasaran sehingga harga juga ikut terkendali.