Menu

Mengerikan, Sekelompok Orang Asing Memotong Alat Kelamin Pria Pakistan Secara Paksa dan Membuangnya ke Selokan

Devi 9 Apr 2021, 15:09
Foto : Liputan6
Foto : Liputan6

RIAU24.COM -  Seorang pria Pakistan berusia 32 tahun mengalami kejadian mengerikan saat didekati oleh sekelompok orang asing yang memutuskan untuk memotong alat kelaminnya. Dilansir dari Utusan TV, seorang teman korban, Rizwan Ahmad, membuat laporan polisi tentang kejadian tersebut dan membagikan detail pengalaman mengerikan itu.

Dia menceritakan bahwa korban sedang duduk sendirian di dekat masjid Alam Impian di Shah Alam pada Minggu malam (4 April) ketika dia didekati oleh empat pria. Mereka bertanya apakah dia sudah menikah dan juga menanyakan tentang kehidupan seksnya, atau apakah dia pernah berhubungan seks di Malaysia.

Korban menjawab bahwa dia sudah menikah, pasangannya ada di Pakistan dan dia tidak pernah melakukan hubungan seksual dengan wanita Malaysia.

zxc2

“Lalu, salah satu tersangka menyuruh korban untuk melepas baju dan celananya. Korban harus melakukan 10 squat. Setelah melakukan squat, korban langsung memakai kembali celananya, Tapi, tersangka kemudian mengatakan tidak pernah menyuruhnya (korban) untuk memakai kembali celananya,” kata Rizwan.

“Kenapa kamu memakai kembali celanamu?” tersangka bertanya kepada korban.

Salah satu tersangka kemudian bertanya kepada korban mengapa penisnya tidak dipotong, dan korban menjawab bahwa dia tidak mau melakukannya.

Tersangka kemudian mengatakan bahwa ia akan memotong penis korban karena dianggap sudah tidak berguna lagi, korban memintanya untuk tidak melakukannya.

“Korban meminta mereka untuk tidak memotong alat kelaminnya,” tambah Rizwan.

Sayangnya, kelompok pria itu melanjutkan tindakan mengerikan mereka. Mereka menahan korban, memotong penisnya, dan membuangnya ke selokan sebelum melarikan diri dari tempat kejadian.

Kelompok itu juga membuang ponselnya sehingga dia tidak bisa meminta bantuan. Pria malang itu awalnya pingsan karena kesakitan, tetapi ketika dia sadar, dia berhasil menemukan teleponnya dan menelepon teman lain untuk meminta bantuan.

Ketika ditanya tentang penis yang putus, mereka sayangnya belum menemukannya. “Kami belum menemukannya. Banyak dari kami yang pergi mencari, bahkan polisi ada di sana, mereka membantu pencarian tapi datang dengan tangan kosong, ”cerita Rizwan.

Kepala Departemen Investigasi Kriminal Selangor, Datuk Fadzil Ahmat telah mengkonfirmasi insiden tersebut dan menyampaikan bahwa penyelidikan sedang dilakukan untuk mengetahui motif tindakan tersebut. Korban kini sedang mencari pertolongan medis di Rumah Sakit Kuala Lumpur (HKL), dan keluarganya di Pakistan belum mendapat informasi tentang ketidakadilan yang dialaminya.

Korban yang merupakan pemegang kartu UNHCR ini disebut-sebut sebagai orang baik yang tidak punya musuh. Sungguh menyedihkan mengetahui bahwa ada orang-orang di luar sana, yang mampu melakukan tindakan yang mengerikan dan kejam seperti itu.