Menu

Kemenristek Digabung Kemendikbud, PKS Mengaku Ngeri Jika Hal Ini Menimpa Para Ilmuwan di Tanah Air

Siswandi 12 Apr 2021, 15:52
Ilustrasi
Ilustrasi

Saat pandemi Covid-19 melanda seluruh penjuru dunia, negara-negara maju secara berbondong-bondong menginvestasikan dana untuk riset agar menjadi yang terdepan dalam menangkap peluang-peluang besar. 

Khususnya lagi di bidang keilmuan menyangkut dengan Covid-19. Seperti pembuatan vaksin hingga obatnya, yang tentu saja membutuhkan riset dan anggaran. 

"Tapi ketika 2020 kemarin anggaran Kemenristek justru salah satu yang dipotong paling besar. Padahal sekitar 80 persen dana penelitian serta pengembangan kita berasal dari APBN, sedangkan 20 persen dari industri. Jauh berbeda dengan Singapura maupun Korea Selatan yang di mana 80-84 persen berasal dari industri," terangnya lagi. 

Tak hanya itu, Mardani juga meyakini, vaksin Merah Putih yang saat ini dikembangkan pemerintah, bisa lebih cepat terwujud jika ada dukungan dari negara, khususnya dalam hal anggaran. 

"Negara mesti memberikan kesempatan dan dukungan karena banyak ilmuwan-ilmuwan kita sampai anak muda luar biasa yang dapat dimaksimalkan," katanya.

Jika riset dan ilmu pengetahun seolah tidak diperhatikan, dia khawatir SDM yang unggul dan ada di dalamnya, akan memilih tempat lain. Mardani tak ingin jika ilmuwan Indonesia banyak memilih bekerja di luar Indonesia. 

Halaman: 123Lihat Semua