Menu

Ini Faktor Penyebab Naiknya Harga Sawit di Provinsi Riau Sepekan Mendatang

M. Iqbal 14 Apr 2021, 09:03
Kabid Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan (Disbun) Riau, Defris Hatmaja
Kabid Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan (Disbun) Riau, Defris Hatmaja

RIAU24.COM - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Riau periode 14-20 April 2021 terjadi kenaikan.

Kabid Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan (Disbun) Riau, Defris Hatmaja menyebutkan ada beberapa hal yang menyebabkan turunnya harga sawit tersebut.

Disebutkan Defris, faktor internal yang menyebabkan naiknya harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya kenaikkan harga jual CPO dan kernel dari beberapa perusahaan yang menjadi sumber data.

Untuk harga jual CPO, PT. PTPN V mengalami kenaikkan harga sebesar Rp 465,25/Kg, PT. Sinar Mas Group mengalami kenaikkan harga sebesar Rp 558,95/Kg, PT. Astra Agro Lestari Group mengalami kenaikkan harga sebesar Rp 9,00/Kg, PT. Asian Agri Group mengalami kenaikkan harga sebesar Rp 385,47/Kg, PT. Citra Riau Sarana mengalami kenaikkan harga sebesar Rp 576,80/Kg dari harga minggu lalu.

Sedangkan untuk harga jual Kernel, PT. Astra Agro Lestari Group mengalami kenaikkan harga sebesar Rp 124,54/Kg, PT. Asian Agri Group mengalami kenaikkan harga sebesar Rp. 80,00/Kg, PT. Citra Riau Sarana mengalami kenaikkan harga sebesar Rp. 127,27,00/Kg dari harga minggu lalu.

"Sementara dari faktor eksternal, naiknya harga TBS minggu ini karena harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) terangkat pada perdagangan perdana pekan ini, Senin (5/4/2021)," kata dia, Selasa, 13 April 2021 kemarin.

Dilanjutkannya, harga kontrak pengiriman Juni yang aktif ditransaksikan di Bursa Malaysia Derivatif Exchange tersebut naik 0,9%. Harga kontrak CPO mengalami kenaikan sebesar RM 33 menjadi RM 3.770/ton.

"Secara mingguan harga minyak nabati ini masih mengalami apresiasi sebesar 1,22%. Namun di akhir perdagangan minggu," terang Defris.

"Sementara itu penguatan mingguan terjadi karena secara global ada kekhawatiran bahwa pasokan kedelai dunia akan melemah, sehingga mendongkrak harga kedelai yang secara bersamaan juga," tandasnya.