Menu

Ini Alasan Mengapa Para Atlet Akan Menggigit Medali Yang Mereka Menangkan

Rizka 14 Apr 2021, 08:29
google
google

RIAU24.COM -  Pertandingan olahraga menjadi salah satu hal yang paling ditunggu-tunggu semua orang. Bahkan setiap orang pasti memiliki atlet kebanggaan.

Saat memenangkan sebuah pertandingan, atlet akan berada di sebuah podium untuk menerima hadiah, salah satunya medali.

Di tengah gegap gempita suatu perlombaan pasti banyak foto yang tersebar. Foto-foto suasana pertandingan, penonton, bahkan foto para pemenang

Lalu, mengapa setiap atlet mengigit medali ketika berpose untuk difoto bersama-sama?

Di lansir dari situs Olympic Channel, Olimpiade pertama kali diadakan pada peradaban Yunani Kuno. Di mana hanya ada satu pemenang untuk setiap pertandingan, yaitu juara satu.

Pada Olimpiade pertama tersebut, pemenang justru tidak mendapatkan medali emas sebagai simbolnya. Namun, mendapatkan karangan bunga zaitun.

Nilai sebuah bunga zaitun cukup mahal, sehingga dirasa sebanding dengan kemenangan para atlet

Di tengah gegap gempita suatu perlombaan pasti banyak foto yang tersebar. Foto-foto suasana pertandingan, penonton, bahkan foto para pemenang.

Kegiatan menggigit medali biasa dilakukan oleh para atlet yang memenangi suatu pertandingan. Para jurnalis foto pun senang mengabadikan momen simbolik tersebut. Ibaratnya, euforia kemenangan para atlet kurang terasa lengkap jika tidak ada pose itu yang tertangkap kamera.

Seperti kata Wllechinsky, penulis The Complete Book of the Olympics, fotografer melihat momen menggigit medali merupakan sesuatu yang khas dan menjual. Jadi bisa saja kegiatan menggigit medali bukan semata-mata keinginan sang atlet, melainkan atas permintaan sang fotografer.

Kebiasaan menggigit logam atau emas ini terjadi justru bukan dari lingkungan olimpiade atau olahraga.

Pada zaman dahulu, menggigit koin sudah menjadi kebiasaan para pedagang untuk memastikan koin yang diterima asli atau palsu.

Hal tersebut terjadi karena banyak emas dicampurkan dengan logam lainnya agar lebih keras.

Pedagang bisa mengetahui keaslian emas (alat pembayaran zaman dahulu) jika ada bekas gigigan di permukaannya.

Sedangkan emas campuran tidak akan meninggalkan bekas gigitan, karena terlalu keras.