Menu

Diprotes Keras, Tokoh Pendiri NU 'Hilang' dari Kamus Sejarah Indonesia, Kementerian Dikbud Jawab Begini

Siswandi 19 Apr 2021, 22:59
Pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hadratus Syech Hasyim Asy'ari. Foto: int
Pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hadratus Syech Hasyim Asy'ari. Foto: int

RIAU24.COM -  Kamus Sejarah Indonesia Jilid I yang diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), mendapat protes keras dari Ketua Umum NU CIRCLE (Masyarakat Profesional Santri). Pasalnya, dalam kamus itu, tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hadratus Syech Hasyim Asy'ari, tidak termaktub di dalamnya. 

Dalam kamus Jilid I berjudul Nation Formation (1900-1950) itu, foto Hadratus Syech Hasyim Asy'ari memang terpampang pada covernya. Namun, secara alfabetis, pendiri NU itu justru tidak ditulis nama dan perannya dalam sejarah kemerdekaan Republik Indonesia.

Sementara itu, nama Gubernur Belanda HJ Van Mook justeru masuk dalam deretan alfabetisnya. Diceritakan Van Mook lahir di Semarang 30 Mei 1894 dan meninggal di L'llla de Sorga, Prancis 10 Mei 1965. Tentara dan intelijen Jepang Harada Kumaichi juga dimasukkan dalam kamus. Tokoh lain yang justru ditemukan adalah tokoh komunis pertama di Asia Henk Sneevliet.

Terkait protes NU CIRCLE itu, respon disampaikan Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid. Dalam siaran persnya yang dirilis cnbc Indonesia, Senin 19 April 2021, Hilmar yang juga dikenal sebagai sejarawan itu memberikan jawaban. 

"Kemendikbud selalu berefleksi pada sejarah bangsa dan tokoh-tokoh yang ikut membangun Indonesia, termasuk Hadratus Syech Hasyim Asy'ari dalam mengambil kebijakan di bidang pendidikan dan kebudayaan," ujarnya.

"Museum Islam Indonesia Hasyim Asyari di Jombang didirikan oleh Kemendikbud. Bahkan, dalam rangka 109 tahun Kebangkitan Nasional, Kemendikbud menerbitkan buku KH. Hasyim Asy'ari: Pengabdian Seorang Kyai Untuk Negeri," terangnya lagi.

Halaman: 12Lihat Semua