Menu

WHO Ungkap Ternyata Hal Inilah yang Menyebabkan Terjadi Lonjakan Mematikan Kasus COVID-19 di India

Devi 1 May 2021, 09:32
Foto : Kompas.com
Foto : Kompas.com

RIAU24.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan gelombang infeksi COVID-19 di India adalah hasil dari "badai sempurna" pertemuan massal, varian yang lebih menular dan tingkat vaksinasi yang rendah. Kasus virus korona baru India tetap di atas 300.000 selama enam hari berturut-turut pada hari Selasa, sementara angkatan bersenjatanya telah menjanjikan bantuan medis mendesak untuk membantu memerangi lonjakan infeksi yang membanjiri rumah sakit dan krematoriumnya.

WHO menyediakan peralatan dan pasokan penting ke India, termasuk 4.000 konsentrator oksigen, yang hanya membutuhkan sumber energi, kata juru bicara WHO Tarik Jasarevic. Korban tewas di India sekarang mencapai 200.000 orang, dan rumah sakit yang tidak memiliki pasokan oksigen yang cukup dan tempat tidur, terpaksa menolak pasien virus corona.

“Saat ini, sebagian masalahnya adalah banyak orang yang bergegas ke rumah sakit (juga karena mereka tidak memiliki akses informasi / nasihat), meskipun pemantauan perawatan berbasis rumah di rumah dapat dikelola dengan sangat aman,” kata Jasarevic.

Kurang dari 15 persen orang yang terinfeksi COVID-19 membutuhkan perawatan di rumah sakit dan bahkan lebih sedikit yang membutuhkan oksigen, tambahnya. Pusat tingkat komunitas harus menyaring dan melakukan triase pasien dan memberikan nasihat tentang perawatan di rumah yang aman, sementara informasi juga tersedia melalui hotline atau dasbor, katanya.

"Seperti yang terjadi di negara mana pun, WHO mengatakan kombinasi relaksasi tindakan perlindungan pribadi, pertemuan massal dan varian yang lebih menular sementara cakupan vaksin masih rendah dapat menciptakan badai yang sempurna," katanya.

Krisis tersebut telah menyebabkan beberapa negara melarang penerbangan dari India termasuk Kanada, Belgia, dan Uni Emirat Arab. Australia pada Selasa juga menangguhkan semua penerbangan penumpang langsung dari India hingga 15 Mei, Perdana Menteri Scott Morrison mengumumkan.

Halaman: 12Lihat Semua