Menu

Ngobrol di Bus, Dua Mahasiswa Ini Kaget Mengetahui Mereka Diadopsi dari Panti Asuhan yang Sama 15 Tahun Lalu

Amerita 28 Apr 2021, 09:49
UPI
UPI

RIAU24.COM -  Sepasang mahasiswa memulai percakapan di dalam bus, keduanya berbincang-bincang mengenai berbagai hal sampai akhirnya menemukan bahwa mereka tinggal di panti asuhan yang sama di China 15 tahun yang lalu.

Ally Cole, mahasiswa tahun kedua di Universitas Liberty di Lynchburg, duduk di sebelah mahasiswa tahun pertama, Ruby Wierzbicki di dalam bus yang melintasi kampus mereka.
zxc1
Kedua wanita ini kemudian mengetahui bahwa mereka telah diadopsi dari panti asuhan yang sama di Jinan, China.

Untuk memastikan kebenaran, keduanya membandingkan gambar saat mereka masih tinggal di panti asuhan, dan benar saja, foto itu tampak persis di tempat yang sama.

"Kami memegang foto-foto itu secara berdampingan di ponsel kami dan kami menyadari bahwa semuanya cocok, dan kami tahu bahwa itu pasti di tempat yang sama," kata Wierzbicki dalam rilis berita Universitas Liberty.
zxc2
Keduanya lalu mengungkap fakta jarak adopsi mereka hanya berkisar satu minggu, pada usia 6 dan 4 tahun. Keduanya bahkan memiliki foto bersama saat masih berada di panti asuhan.

"Kami mulai menelusuri foto-foto kami di ponsel kami, dan saya menyadari bahwa Ruby memiliki banyak foto diri saya yang belum pernah saya lihat sebelumnya dan foto di mana kami bersama," kata Cole.

"Kami bahkan memiliki teman bersama dari panti asuhan, Emma, ​​yang masing-masing berfoto dengan kami," imbuhnya.

"Salah satu foto itu adalah salah satu foto yang kami berdua miliki, dengan kami berdiri di samping satu sama lain, dan saya tidak tahu siapa gadis di sebelah saya, tapi sekarang saya tahu," katanya.

Para siswa mengatakan mereka tidak percaya pertemuan mereka di bus hanya kebetulan belaka.

"Ada orang yang saya ajak bicara tentang ini dan mereka berkata, 'Sungguh kebetulan.' Tapi kami pikir ini 100%  kehendak Tuhan," kata Wierzbicki. "Tidak mungkin dua orang yang berada di panti asuhan yang sama di negara yang berbeda entah bagaimana bisa berakhir di sekolah yang sama pada waktu yang sama dan menganggapnya bukan Tuhan."