Menu

Tangis dan Kesedihan Para Kerabat Atas Tindakan Keras Dalam Aksi Protes yang Menewaskan Lima Orang di Chad

Devi 30 Apr 2021, 10:32
Foto : Indiatimes
Foto : Indiatimes

“Saya sedang menunggu sepeda motor. Tiba-tiba dua tentara muncul dan menangkap saya. Mereka menggeledah saya dan mengambil ponsel serta sebotol air. Mereka bilang botol air itu pertanda saya seorang pengunjuk rasa. Mereka memukuli dan mencampakkan saya, lalu saya dipukuli lagi. Setelah diinterogasi, saya diserahkan ke kelompok lain, di mana saya mengalami pemukulan yang lebih parah," kata Francois.

zxc2


Penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh pasukan keamanan memicu kecaman dari sekutu Chad, termasuk bekas kekuatan kolonial Prancis, dan seruan untuk penyelidikan. Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang menghadiri pemakaman Deby minggu lalu, mengatakan dia “dengan tegas mengutuk penindasan demonstrasi dan kekerasan yang terjadi pagi ini di Ndjamena”.

Dalam perubahan posisinya setelah sebelumnya mendukung dewan militer transisi, Macron juga menyerukan pemerintah persatuan sipil untuk memimpin Chad sampai pemilihan diadakan dalam waktu 18 bulan. “Saya mendukung transisi yang damai, demokratis, inklusif, saya tidak mendukung rencana suksesi,” kata Macron.

"Prancis tidak akan pernah mendukung mereka yang mengejar proyek seperti itu."

Halaman: 123Lihat Semua