Menu

Rencana AS Untuk Menjual Kapal Patroli yang Digunakan Indonesia Setelah Serangan 9/11 Memicu Kontroversi

Devi 30 Apr 2021, 14:23
Foto : Asiaone
Foto : Asiaone

“Kami akan meningkatkan armada penjaga pantai dengan kapal-kapal baru,” katanya melalui pesan singkat.

Bersama angkatan laut dan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Bakamla adalah salah satu lembaga yang bertugas memantau garis pantai Indonesia yang sangat luas, yang membentang lebih dari 95.000 km. Bakamla saat ini memiliki 10 kapal patroli, tetapi Aan tahun lalu mengatakan badan tersebut membutuhkan setidaknya 67 kapal lagi untuk menjaga perairan Indonesia dengan baik.

Indonesia bukan penggugat dalam sengketa teritorial Laut Cina Selatan, tetapi zona ekonomi eksklusif (ZEE) di sekitar Kepulauan Natuna tumpang tindih dengan "garis putus-putus" yang diklaim Beijing.

Kapal penangkap ikan Vietnam juga tersesat ke perairan Natuna yang kaya sumber daya karena kurangnya batas ZEE yang jelas antara kedua negara di daerah tersebut.

Pelabuhan asal Adak ada di Sandy Hook, New Jersey. Ini pertama kali ditugaskan pada tahun 1989 dan saat ini diangkut di Bahrain. Kapal tersebut dijadwalkan akan dinonaktifkan pada bulan Juli dan USCGC Adak Historical Society telah menyerukan agar kapal tersebut diubah menjadi tugu peringatan dan museum di Tampa Bay, Florida. Kelompok tersebut telah memulai petisi online untuk mencegah kapal tersebut dijual ke Indonesia, dan lebih dari 7.600 orang telah menandatangani.

"Pemotong Adak Penjaga Pantai adalah kapal bersejarah dan layak untuk pulang," kata petisi tersebut, yang ditujukan kepada Penjaga Pantai AS dan Presiden Joe Biden. "Kami memiliki rencana untuk menjadikan USCGC Adak sebagai museum untuk memamerkan sejarah Penjaga Pantai dan berfungsi sebagai tugu peringatan 9/11."

Halaman: 123Lihat Semua