Menu

Tragis! Sekolah Anak Perempuan Afghanistan Dibom, Puluhan Siswa Tewas, Taliban Sangkal Keterlibatan

Amerita 8 May 2021, 23:43
NBCNEWS
NBCNEWS

RIAU24.COM Kabul, Afghanistan - Sebuah bom meledak di dekat sekolah perempuan di Kabul barat, Sabtu (8/5).

Akibatnya menewaskan setidaknya 30 orang yang didominasi siswa muda berusia antara 11 hingga 15 tahun. Taliban mengaku tak ada korelasinya dengan serangan bom ini.
zxc1
Pengeboman, yang tampaknya bertujuan untuk menyebabkan pembantaian warga sipil secara maksimal, menambah kekhawatiran bahwa kekerasan di negara yang dilanda perang itu dapat meningkat ketika AS dan NATO mengakhiri hampir 20 tahun keterlibatan militer.

Penduduk di daerah itu mengatakan ledakan itu memekakkan telinga. Salah satunya, Naser Rahimi, mengatakan kepada The Associated Press bahwa dia mendengar tiga ledakan terpisah, meskipun tidak ada konfirmasi resmi tentang berapa jumlah ledakan sebenarnya.

Rahimi mengatakan ledakan itu terjadi saat para gadis keluar dari sekolah sekitar pukul 16.30 (waktu lokal). Pihak berwenang sedang menyelidiki serangan itu tetapi belum mengkonfirmasi rincian apa pun.
zxc2
Meskipun tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas pemboman tersebut, afiliasi Negara Islam Afghanistan telah menargetkan lingkungan Syiah sebelumnya.

Kelompok Muslim Sunni radikal telah menyatakan perang terhadap minoritas Muslim Syiah Afghanistan. Washington menyalahkan ISIS atas serangan ganas tahun lalu di rumah sakit bersalin di daerah yang sama yang menewaskan wanita hamil dan bayi yang baru lahir.

Di satu rumah sakit terdekat, jurnalis Associated Press melihat sedikitnya 20 mayat berbaris di lorong dan kamar, dengan lusinan orang yang terluka.

Di luar RS Muhammad Ali Jinnah, puluhan orang mengantre untuk mendonor darah, sementara anggota keluarga memeriksa daftar korban yang ditempel di dinding, melansir dari NBCnews.

Tidak ada yang langsung mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, dan juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan kepada wartawan dalam sebuah pesan bahwa hanya kelompok Negara Islam yang dapat bertanggung jawab atas kejahatan keji seperti itu. Mujahid juga menuduh badan intelijen Afghanistan terlibat dengan ISIS, meski dia tidak memberikan bukti.

Taliban dan pemerintah Afghanistan telah bertukar tuduhan atas serangkaian pembunuhan yang ditargetkan terhadap pekerja masyarakat sipil, jurnalis dan profesional Afghanistan. Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengeluarkan pernyataan yang mengutuk serangan itu, menyalahkan Taliban bahkan ketika mereka membantahnya. Namun tetap tidak membeberkan bukti.