Menu

Seorang Pria Lebanon Dibunuh Oleh Pasukan Israel di Perbatasan

Devi 15 May 2021, 16:50
Foto : Aljazeera
Foto : Aljazeera

RIAU24.COM -  Seorang pria Lebanon ditembak dan dibunuh oleh pasukan Israel setelah dia dan lainnya yang memprotes untuk mendukung Palestina mencoba melintasi pagar keamanan di perbatasan dengan Israel, kantor berita negara Lebanon NNA melaporkan.

 NNA mengatakan satu orang lagi terluka pada hari Jumat setelah pengunjuk rasa berkumpul di sepanjang perbatasan untuk menunjukkan solidaritas dengan Palestina ketika Israel melanjutkan pemboman tanpa henti di Jalur Gaza yang terkepung.

 Rumah Sakit Pemerintah Marjayoun Lebanon memberi tahu Al Jazeera bahwa Mohammad Tahhan yang berusia 21 tahun telah meninggal karena luka-lukanya.  Kondisi pengunjuk rasa kedua tidak segera diketahui.

Sebelumnya, militer Israel mengatakan sejumlah orang di Lebanon telah merusak pagar perbatasan dan membakar sebuah lapangan.  Mereka mundur setelah tank Israel melepaskan tembakan peringatan.

Para pengunjuk rasa Lebanon telah berkumpul di dekat pagar, mengibarkan bendera, termasuk bendera nasional Palestina dan bendera gerakan Hizbullah Lebanon yang didukung Iran, lawan setia Israel.

 Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia "mengutuk keras kejahatan yang dilakukan oleh pasukan Israel".

Para pengunjuk rasa kemudian dibubarkan oleh tentara Lebanon di hadapan UNIFIL, pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon yang memantau perbatasan dengan Israel, kata seorang saksi mata.

Juru bicara UNIFIL Andrea Teneti mengatakan dalam pernyataannya bahwa mereka melakukan penyelidikan atas insiden tersebut, dan telah meningkatkan kehadiran mereka di perbatasan bersama tentara Lebanon.

 "Kami mengetahui laporan bahwa seorang warga sipil Lebanon tewas di sepanjang Garis Biru dekat Kafer Kila hari ini selama konfrontasi dengan IDF," bunyi pernyataan itu.  “Setiap kehilangan nyawa adalah tragis, dan kami mendorong semua orang untuk tetap tenang dan menghindari situasi yang semakin parah dan mempertaruhkan lebih banyak nyawa.”

 Hizbullah dibebaskan setelah insiden itu, mengatakan bahwa dia meninggal sebagai "seorang martir."

 Pada Kamis, tiga roket ditembakkan dari Lebanon selatan dekat kamp pengungsi Palestina Rashidiyeh menuju Israel, kata sumber militer Lebanon.  Tentara Israel mengatakan roket mendarat di laut.

 Seorang sumber yang dekat dengan Hizbullah mengatakan kelompok Syiah Lebanon tidak memiliki hubungan dengan insiden tersebut.