Menu

Kim Jong-un Akan Kirim Warga Korut ke Kamp Kerja Paksa Jika Nekat Bergaya Rambut Mullet dan Celana Ketat

Riki Ariyanto 18 May 2021, 22:43
Kim Jong-un Akan Kirim Warga Korut ke Kamp Kerja Paksa Jika Nekat Bergaya Rambut Mullet dan Celana Ketat (foto/int)
Kim Jong-un Akan Kirim Warga Korut ke Kamp Kerja Paksa Jika Nekat Bergaya Rambut Mullet dan Celana Ketat (foto/int)

RIAU24.COM - Kebijakan kontroversial kembali dikeluarkan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un. Orang paling berpengaruh di Korut itu sudah melarang warganya bergaya rambut mullet dan memakai celana jeans ketat.

Sebagai informasi gaya rambut Mullet sedang tren berkat K-Pop Korea Selatan (Korsel). Gaya rambut itu pendek di depan dan panjang di belakang.

Dilansir dari Okezone, kim Jong-un disebut takut pengaruh Barat dari gaya berpakaian dan gaya rambut tersebut akan menyebabkan kemerosotan moral pada pemuda Korea Utara.

Jeans robek dan ketat, serta potongan rambut mullet, semuanya dipandang sebagai tanda "invasi gaya hidup kapitalistik", menurut klaim itu sebagaimana dilansir Mirror.

Kim sebelumnya dilaporkan telah memutuskan bahwa orang-orang yang kedapatan mengadopsi mode tersebut harus dikirim ke kamp kerja paksa.

Surat kabar pemerintah Rodong Sinmun, sebuah organ dari Partai Pekerja yang berkuasa di Korea Utara meluncurkan seruan baru agar barang-barang semacam itu dijauhkan karena takut membuat negara "runtuh seperti tembok lembab".

"Sejarah mengajarkan kita pelajaran penting bahwa sebuah negara bisa menjadi rentan dan akhirnya runtuh seperti tembok lembab terlepas dari kekuatan ekonomi dan pertahanannya jika kita tidak berpegang pada gaya hidup kita sendiri," demikian ditulis Rodong Sinmum dalam editorialnya pada akhir pekan.

 

Kita harus waspada bahkan pada tanda sekecil apapun dari gaya hidup kapitalistik dan berjuang untuk menyingkirkannya."

 

Menurut Kantor Berita Yonhap, rezim Kim telah memberlakukan hukuman yang lebih keras bagi mereka yang ditemukan memiliki video yang dibuat di Korea Selatan.

 

Kim Jong-un telah melarang gaya rambut "non sosialis", dengan jumlah potongan rambut yang diizinkan sangat terbatas. Rambut dan tindikan yang diwarnai juga tidak diperbolehkan.