Menu

Tenggelamnya KRI Nanggala Membuat Dunia Menyoroti Kurangnya Militer Indonesia

Devi 21 May 2021, 17:21
Foto : Tempo
Foto : Tempo

Indonesia juga memiliki sejarah program lokal atau sipil-militer yang dimaksudkan untuk melengkapi Angkatan Bersenjata resminya, termasuk konsep Bela Negara, yang berupaya melibatkan masyarakat sipil secara langsung dalam proyek pertahanan nasional yang lebih besar, melalui pelatihan paramiliter, pendidikan ideologis dan pembentukan pasukan cadangan tambahan.

Tapi Ian Wilson, dosen senior politik dan studi keamanan di Murdoch University Australia, mengatakan fokus ini bisa membuat angkatan bersenjata tidak siap menghadapi tantangan yang mereka hadapi sekarang.

“Dalam banyak hal, ini bertentangan dengan gagasan militer yang profesional, modern, dan memiliki sumber daya yang baik yang berfokus pada perlindungan dan pertahanan kedaulatan teritorial Indonesia dan kepentingan nasional, dari potensi ancaman kedaulatan eksternal,” katanya.

"Secara historis, militer pada dasarnya adalah sebuah institusi yang berfokus pada kontrol dan kekuasaan internal, dan ini mungkin salah satu penjelasan mengapa mereka, terlepas dari sentralitas ini, kekurangan sumber daya dalam hal memodernisasi peralatan."

'Kapal legendaris'
Angkatan Bersenjata Indonesia didirikan pada bulan Oktober 1945 setelah kemerdekaan dan saat ini memiliki sekitar 400.000 personel di angkatan laut, angkatan darat dan udara. Terlepas dari tantangan - dan tuduhan pelanggaran hak asasi manusia di beberapa wilayah tempat mereka beroperasi - bagi banyak orang di negara ini, kehidupan di militer dianggap sebagai karier yang kompetitif dan termasyhur.

Halaman: 234Lihat Semua