Menu

Varian Baru Virus Corona Asal Malaysia, Menular Dari Anjing ke Manusia

Rizka 24 May 2021, 11:11
Google
Google

RIAU24.COM -  Para ilmuwan melaporkan telah menemukan virus corona terbaru yang berasal dari anjing dan menginfeksi manusia. 

Melansir Independent, Sabtu (22/5), para ilmuwan mendeteksi virus corona baru dalam sampel yang diisolasi dari pasien pneumonia di Malaysia pada 2018.

Menurut tim peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Duke di AS, virus yang diberi nama CCoV-HuPn-2018 itu melompat dari hewan ke pasien, kemungkinan besar dari anjing.

Temuan ini diterbitkan di jurnal Clinical Infectious Diseases, Kamis (20/5).

Dengan demikian, saat ini ada delapan virus corona yang terkonfirmasi bisa menginfeksi manusia. Tapi varian virus corona ini adalah yang pertama ditularkan dari anjing kepada manusia.

Saat ini terdapat 7 jenis virus corona yang diketahui. Virus corona sendiri adalah virus yang menjangkiti binatang. Namun, beberapa virus corona ini lantas bisa menular ke manusia.

Sebelum pandemi Covid-19 akibat virus corona SARS-CoV-2, beberapa virus corona yang menular dari binatang tidak sampai menimbulkan wabah. Virus corona SARS-CoV-2 bisa menjadi pandemi lantaran virus mudah menular antar manusia dan bisa menimbulkan kematian.

Asumsi virus corona berasal dari anjing muncul setelah mereka mendeteksi hasil tes swab lawas. Hasilnya, virus pada seorang anak mirip dengan virus corona pada anjing. Si anak sendiri hidup di daerah yang bebas berinteraksi dengan hewan domestik dan hewan liar.

Penelitian ini dimulai Juni tahun lalu saat pandemi merebak. Mereka menguji sampel-sampel lawas dari pasien-pasien yang sempat dirawat dengan gejala pneumonia di Sarawak, Malaysia, pada 2017 dan 2018.

Untuk memastikan, tim peneliti mengirim sampel genom itu ke virolog dan dokter hewan di Universitas Ohio State, Dr Anastasia Vlasova. Hasilnya, hasil genom itu memang mengandung virus corona anjing varian baru yang mengalami mutasi.

Meski demikian, masih terlalu awal untuk meyebut virus ini menjadi ancaman bagi manusia. Hanya saja, para peneliti bersikap hati-hati agar tidak dikejutkan dengan virus yang lantas menjadi wabah.