Menu

Memperkirakan Kekuatan Brigade Al-Qassam, Musuh Bebuyutan Pasukan Israel

Azhar 25 May 2021, 22:52
Salah satu pasukan Brigade Al-Qassam. Foto: Internet
Salah satu pasukan Brigade Al-Qassam. Foto: Internet

RIAU24.COM -  Agresi membabi buta yang dilesatkan pasukan Israel ke warga Palestina baru-baru ini dibalas Hamas. Dibuktikan ketika meluncurkan sekitar 3.500 roket ke wilayah Israel.

Serangan tersebut dilakukan oleh organisasi sayap Izzuddin Al-Qassam atau biasa disebut Brigade Al-Qassam.

Pasukan ini terbentuk pada pertengahan 1991 dikutip dari The Associated Press, Selasa, 25 Mei 2021.

Pada awal Intifada Kedua, kelompok ini menjadi target utama Israel.

Hal itu karena kekuatan dan kemampuan pasukan ini yang mampu melakukan serangan yang kompleks. Nama Al-Qassam diambil dari nama seorang ulama Izzuddin Al-Qassam di Palestina.

Izzuddin Al-Qassam mengorganisir dan membentuk organisasi untuk menentang Zionisme dan penjajahan Inggris dan Prancis di wilayah Mediterania Timur yang meliputi wilayah Lebanon, Suriah, Yordania, Israel, dan Palestina saat ini.

Brigade Al-Qassam mengoperasikan beberapa sel di Tepi Barat, tapi banyak yang hancur dalam sejumlah operasi serangan Israel pada 2004.

Alhasil, dengan kekuatan seperti itu Amerika Serikat menetapkan Hamas sebagai organisasi teroris.

Sejak pembentukannya pada 1991, kemampuan militer pasukan ini meningkat signifikan, dari senjata api sampai roket yang diberi nama Qassam dan lainnya.

Roket Qassam merupakan roket rakitan sendiri yang pertama kali ditembakkan pada 2001, setahun setelah pecahnya Intifada Kedua.

Brigade Al-Qassam juga memiliki persediaan besar senjata otomatis ringan dan granat, roket rakitan, mortir, bom, sabuk bunuh diri, dan bahan peledak.

Kelompok ini juga terlibat dalam pelatihan bergaya militer yang berlangsung di Gaza.

Pasukan ini juga disebut memiliki berbagai peluru kendali anti-tank.

Dimana diperkirakan memiliki 30.000 operasi dengan berbagai tingkat keterampilan dan profesionalisme yang merupakan anggota pasukan keamanan internal, Hamas, dan pendukung mereka.

Operasi ini diharapkan dapat memperkuat Brigade dalam situasi darurat.