Pria Palestina Dibunuh Oleh Unit Rahasia Israel di Tepi Barat
Namun, seorang pejabat dari gerakan Fatah di kamp pengungsi al-Amari mengatakan kepada media lokal Palestina bahwa Fahd tidak diinginkan oleh Israel.
Amin Abu Radaha mengatakan Fahd, mantan tahanan di penjara Israel, berada di lingkungan Umm al-Sharayit bersama teman-temannya, dan meninggalkan mobilnya selama 20 menit untuk membeli permen knafeh.
Baca juga: Korea Selatan Memberlakukan Larangan Lagu TikTok Viral yang Mengidolakan Kim Jong Un Korea Utara
"Begitu dia kembali ke mobil, pasukan Israel yang menyamar menembaknya dan membuatnya berdarah sampai dia menjadi martir," kata Abu Radaha.