Menu

Seolah Sindir Ganjar Pranowo, Megawati : Petugas Partai Harus Nurut yang Ditugaskan, Jangan Hanya Jual Nama Partai

Rizka 30 May 2021, 22:14
Megawati Soekarnoputri [Instagram/@presidenmegawati]
Megawati Soekarnoputri [Instagram/@presidenmegawati]

RIAU24.COM -  Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri meresmikan 25 kantor baru di sejumlah daerah secara daring di akun YouTube partai, Minggu (30/5). Acara itu juga digunakan Megawati dan DPP PDIP untuk melaksanakan konsolidasi dengan kader di seluruh Indonesia.

Saat memberi arahan, Megawati meminta anggota dan petugas partai melaksanakan apa yang ditugaskan padanya. Dia melihat masih banyak kader yang enggan saat diminta turun ke lapangan.

"Anggota partai, apalagi petugas partai. Petugas partai itu, harus menurut apa yang ditugasi oleh partai kepada dia. Bukan lalu, saya ndak mau," kata Mega dalam sambutannya.

Ia meminta agar kadernya tak hanya numpang dan jual nama partai.

"Yang suka saya lihat, enggan adalah kalau mereka ditugaskan untuk turun ke bawah," kata dia.

"Nah, tapi kalian petugas partai atau bukan. Jangan hanya jual nama partai. Hanya bisa berpakaian seragam partai, kalau disuruh kerja nggak mau," imbuhnya.

“Saya ingin melihat semua insan partai kelihatan dari sinar mata, sikapnya sudah pasti jelas PDIP, sampai seperti itu saya maunya, namanya karakter," ucapnya.

Oleh sebab itu dia meminta agar para kader PDIP bisa meniru para nabi. Menurutnya para nabi merupakan visioner yang bisa berpikir melintas zaman dan waktunya.

"Para nabi sebagai pemimpin juga begitu, bekerja keras. Sebagai pemimpin memang harus begitu, bisa mengarahkan dan membawa pengikutnya ke tujuan," katanya.

Beberapa hari yang lalu media sosial dihebohkan perihal peristiwa tidak diundangnya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam pengarahan Ketua DPP PDIP Puan Maharani akhir pekan lalu tidak berkaitan dengan calon presiden (Capres) 2024.

Banyak yang menduga Narasi 'petugas partai' yang sering didengungkan Megawati, tampaknya tidak dipahami oleh Ganjar dengan baik.

Padahal, narasi yang sering diarahkan untuk Presiden Joko Widodo itu juga ditujukan kepada semua kader PDIP.