Menu

Fakta Menarik Dibalik Hampir Bangkrutnya Garuda Indonesia

Azhar 4 Jun 2021, 21:41
Ilustrasi. Foto: Internet
Ilustrasi. Foto: Internet

RIAU24.COM Garuda Indonesia kini dihadapi persoalan utang dan kerugian. Bahkan secara gamblang, pemegang saham mengakui Garuda Indonesia berpotensi mengalami kebangkrutan.

Utang Garuda Indonesia disebut-sebut saat ini tercatat mencapai USD4,5 miliar atau mendekati Rp70 triliun dikutip dari okezone.com, Jumat, 4 Juni 2021.

Kebangkrutan Garuda menjadi kenyataan, jika skema restrukturisasi utang yang menjadi opsi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak disepakati oleh kreditur.

Nilai restrukturisasi utang yang ditargetkan pemegang saham mencapai 1,5 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp21,4 triliun.

Salah satu penyebab kebangkrutan Garuda disinyalir karena mahalnya harga sewa pesawat.

Harga sewa pesawat yang dipatok lessor cukup tinggi. Tidak sebanding dengan kinerja Garuda yang mulai memburuk sejak tingkat penumpang menurun drastis selama pandemi Covid-19.

Selain tingginya harga pesawat, efisiensi pengelolaan pesawat menjadi masalah selanjutnya.

Pemegang saham mencatat, ada beragam jenis pesawat yang dimiliki Garuda seperti Boeing 737-777, A320, A330, ATR, Bombardier.

Ragam jenis pesawat tersebut dinilai banyak membuat manajemen tidak efektif mengelolanya.

Yang terakhir rute penerbangan internasional dinilai tidak menguntungkan bagi Garuda Indonesia. Kontribusi penumpang mancanegara hanya mencapai 22 persen atau setara Rp300 triliun yang bisa dikontribusikan.

Padahal, rute domestik bisa mencapai 78 persen atau mampu menyumbang Rp1.400 triliun.