Menu

PBB Peringatkan Kematian Massal di Myanmar Setelah 100 Ribu Orang Melarikan Diri Dari Rumah Mereka

Devi 10 Jun 2021, 10:48
Foto : France24
Foto : France24

Ada beberapa kematian, termasuk seorang anak laki-laki berusia 14 tahun yang ditembak mati di kotapraja Loikaw dan seorang pemuda yang ditembak di kepala dengan tangan terikat di belakang punggungnya.
Militer telah berulang kali menyerang gereja-gereja di daerah yang mayoritas beragama Kristen, dalam satu kejadian menewaskan empat orang yang termasuk di antara 300 penduduk desa yang berlindung di sebuah gereja Katolik di Loikaw.

Pasukan keamanan juga menyerang dan mengancam pekerja kemanusiaan, sementara Andrews mengatakan dia telah menerima laporan bahwa tentara "menghentikan bantuan untuk menjangkau orang-orang yang putus asa ini" dengan memasang blokade militer dan meletakkan ranjau darat di jalan umum.

“Setiap tekanan atau pengaruh yang dapat diberikan negara-negara anggota PBB pada junta sekarang harus dilakukan sehingga pemimpin junta Min Aung Hlaing akan segera: (1): membuka akses jalan dan mengizinkan bantuan penyelamat untuk menjangkau mereka yang membutuhkan, dan (2) berhenti meneror penduduk dengan menghentikan pemboman udara, penembakan, dan penembakan warga sipil.”

Andrews mengatakan serangan militer terhadap warga sipil di Kayah adalah "serangkaian terbaru di seluruh Myanmar yang menyebabkan perpindahan besar-besaran dan penderitaan kemanusiaan, termasuk di Mutraw di Negara Bagian Karen, Mindat di Negara Bagian Chin, dan Kota Bago, di antara daerah lainnya".

“Sekarang lebih dari sebelumnya, komunitas internasional harus memutus akses ke sumber daya yang diandalkan junta untuk melanjutkan serangan brutal ini terhadap rakyat Myanmar,” tambahnya.

Halaman: 123Lihat Semua