Menu

Sedihnya, Jumlah Anak Yatim Saat Pandemi COVID-19 Semakin Meningkat, Rentan Menjadi Sasaran Para Pelaku Perdagangan Manusia

Devi 14 Jun 2021, 13:48
Foto : Indiatimes
Foto : Indiatimes

RIAU24.COM -  Rohan yang berusia 14 tahun sekarang tinggal bersama kakek-neneknya yang sudah lanjut usia dan adik lelakinya di desa leluhur mereka di Uttar Pradesh.

Rohan dan saudara laki-lakinya ditinggalkan di bawah perwalian kakek-nenek mereka setelah mereka kehilangan ayah dan ibu mereka yang dulu bekerja sebagai pekerja migran dalam rentang waktu dua minggu karena COVID-19.

Banyak anak yatim akibat COVID-19 di India, bahkan yang lebih tragisnya lagi, sebagian besar dibiarkan berjuang sendiri.

Mangsa bagi para pedagang manusia

Seiring bertambahnya jumlah anak yatim piatu akibat COVID-19, ada kekhawatiran yang meningkat di antara para aktivis hak-hak anak dan mereka yang berjuang melawan pekerja anak bahwa banyak dari anak laki-laki dan perempuan ini pada akhirnya akan menjadi korban perdagangan manusia.

Dalam kebanyakan kasus, anak yatim piatu COVID ditinggalkan dengan kakek-nenek mereka atau anggota keluarga lainnya, yang mungkin atau mungkin tidak dalam posisi keuangan untuk merawat mereka. Kelompok hak anak takut bahwa para pedagang yang mendekati mereka dengan janji untuk membantu mereka secara finansial atau untuk mendapatkan pekerjaan mungkin memaksa mereka menjadi pekerja anak.

Halaman: 12Lihat Semua