Menu

Israel Kutuk Presiden Terpilih Iran, Erdogan Beri Selamat

Amerita 21 Jun 2021, 08:33
google
google

RIAU24.COM - Beberapa bulan setelah berakhirnya Perang Iran-Irak yang berlangsung selama delapan tahun, Ebrahim Raisi diduga menjadi bagian dari "komisi kematian" yakni orang yang berperan dalam mengawasi penghilangan dan eksekusi rahasia ribuan tahanan politik.

Raisi memenangkan pemilihan presiden Iran. Dia akan tetap menjabat sebagai hakim agung Iran, hingga dilantik Agustus mendatang.
zxc1 
Raisi dijatuhkan sanksi oleh Amerika Serikat atas dugaan perannya dalam eksekusi massal pada 2019.

Organisasi hak asasi manusia internasional, mendesak agar Raisi dihadapkan dengan hukuman atas tuduhan kejahatannya alih-alih menjabat sebagai presiden.

2017 silam, Raisi mencalonkan diri sebagai presiden untuk pertama kalinya, namun dikalahkan oleh Rouhani.

Raisi sempat membahas Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA), karena kesepakatan nuklir yang secara sepihak ditinggalkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump pada 2018.
zxc2 
Meskipun sebelumnya dia menentang kesepakatan itu, kini dia mendukungnya dan berjanji akan menuntunnya ke arah yang benar.

Terpilihnya Raisi mendapat reaksi dari Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett. Dia mengatakan bahwa: “dari semua orang yang bisa dipilih (Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali) Khamenei, dia memilih algojo Teheran, pria yang terkenal di antara orang Iran dan di seluruh dunia karena memimpin komite kematian yang mengeksekusi ribuan warga Iran yang tidak bersalah di seluruh dunia.”

Sedangkan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengucapkan selamat kepada Raisi atas kemenangannya. Erdogan yakin dengan terpilihnya Raisi, hubungan kedua negara akan menjadi lebih kuat.

“Menyatakan keyakinan saya bahwa kerja sama antara kedua negara kita akan menguat selama kepresidenan Anda, saya siap bekerja sama dengan Anda,” kata Erdogan dalam surat yang dikirim ke Raisi.