Menu

Diperkosa hingga Hamil, Nasib Pengungsi Somalia di Libya

Amerita 21 Jun 2021, 08:55
ilustrasi
ilustrasi

RIAU24.COM - Ketika pasukan keamanan Libya menyelamatkannya awal tahun ini, wanita muda Somalia itu mengira itu akan menjadi akhir dari penderitaannya. 

Selama lebih dari dua tahun, wanita itu dipenjara dan dilecehkan secara seksual oleh kelompok perdagangan manusia.
zxc1 
Sebaliknya, serangan seksual terhadap gadis 17 tahun itu terus berlanjut, hanya saja kini oleh penjaga di pusat yang dikelola pemerintah kota Libya, Tripoli, tempat mereka ditahan.

Dia dan empat remaja Somalia lainnya yang mengalami pelecehan serupa memohon untuk dibebaskan dari pusat penahanan Shara al-Zawiya. 

"Meskipun ini bukan pertama kalinya saya mengalami serangan seksual, ini lebih menyakitkan karena mereka seharusnya adalah orang-orang yang melindungi kami," kata remaja berusia 17 tahun itu kepada AP.
zxc2 
Badan pengungsi PBB mendokumentasikan ratusan kasus perempuan yang diperkosa saat berada di tahanan. Bahkan beberapa dihamili dan melahirkan di dalam penjara.

“Kekerasan dan eksploitasi seksual marak di beberapa pusat penahanan (untuk migran) di seluruh negeri,” kata Tarik Lamloum, seorang aktivis Libya yang bekerja dengan Organisasi Hak Asasi Manusia Belaady.

Suatu hari, sekitar tengah malam, wanita muda itu bercerita bahwa dia meminta seorang penjaga untuk membiarkannya ke kamar mandi. Ketika dia selesai, penjaga itu menyerangnya dan meraih payudaranya dengan paksa.


“Saya ketakutan dan tidak tahu harus berbuat apa,” katanya kepada AP. Dia mengenang bahwa penjaga itu menyentuh seluruh tubuhnya termasuk bagian intimnya, kemudian membuka ritsleting celananya dan mencoba melucuti pakaiannya dalam upaya untuk memperkosanya.