Menu

Kisah Heroik Megawa, 'Personil' Pengendus 100 Ranjau Dalam Tanah Kamboja

Azhar 22 Jun 2021, 09:04
Ilustrasi. Foto: Internet
Ilustrasi. Foto: Internet

RIAU24.COM - Selama lima tahun (2016-2021) bertugas, Magawa sudah menuntun para pasukan penjinak bom negara Kamboja untuk mematikan lebih dari 100 ranjau yang terkubur dalam tanah.

Ranjau-ranjau itu berasal dari sisa-sisa perang sipil Kamboja dikutip dari tempo.co, Selasa, 22 Juni 2021.

Sepanjang periode 1979 hingga 2020, ranjau dan bahan peledak lain yang terabaikan telah membunuh 19.789 warga dan melukai atau membuat cacat 45.102 lainnya.

Namun setelah Mengawa ditugaskan, semuanya berubah. Alasannya karena dia mengerjakan tugasnya dengan lebih baik daripada yang bisa dilakukan para penjinak bom lainnya.

Dengan bobot sekitar 1,1 kilogram, Magawa menjadi terlalu ringan untuk bisa memicu plat tekanan pada ranjau antipersonel yang ditempatkan pada sebuah tali kekang.

Tak hanya itu, Magawa juga bisa bergerak mendahului penjinak bom lainnya menuju wilayah berbahaya tanpa harus cemas akan memicu ledakan.

Bukan manusia, Megawa adalah seekor Tikus Berkantung Gambia (Cricetomys gambianusini).

Tikus berkantung Gambia atau juga tikus berkantung raksasa dari Afrika ini memiliki penglihatan yang buruk, tapi penciuman yang luar biasa. 

Para pelatih Magawa di lembaga non profit Belgia, APOPO, lalu mengajarinya mengendus bahan peledak militer.

Alhasil, tikus itu pun beralih menjadi sensor hidup yang mampu mendeteksi ranjau darat, bom dan bahan peledak lainnya.

Setelah ditugaskan, secara tidak langsung Megawa sudah menyelamatkan banyak nyawa pria, wanita dan anak-anak di Kamboja.

Namun kini telah berubah, alasannya karena Magawa sudah dipensiunkan saat memasuki usia tujuh tahun. 

Rata-rata panjang usia jenis tikus berkantung Gambia adalah 6-8 tahun. 

Sesaat sebelum pensiun, APOPO melaporkan kalau pergerakan Magawa telah melambat. Sehingga pensiun dianggap sangat pantas untuknya. 

Sebagai gantinya, satu generasi baru telah disiapkan. Pada Maret 2021, APOPO mengirim 20 tikus baru yang telah lolos pelatihan ke Kamboja.