Menu

Indonesia Berada di Ambang Malapetaka Saat Penguncian COVID-19 Membayangi

Devi 29 Jun 2021, 16:06
Foto : Aljazeera
Foto : Aljazeera

Indonesia sebagian besar menggunakan vaksin Sinovac dari China untuk menginokulasi populasinya, setelah mengambil bagian dalam uji coba vaksin tahap akhir. IFRC mencatat bahwa Indonesia menghadapi ketidakadilan vaksin global dalam memperoleh 360 juta dosis yang dibutuhkan untuk memvaksinasi setidaknya 70 persen warganya – ambang batas ideal yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia untuk mencapai kekebalan kawanan.

Dengan melonjaknya kasus, pemerintahan Presiden Joko Widodo dilaporkan sedang mempertimbangkan rencana untuk memberlakukan penguncian, Straits Times Singapura melaporkan pada hari Selasa. Widodo diperkirakan akan bertemu dengan pejabat kesehatan pada hari Selasa untuk mempertimbangkan rencana tersebut, kata surat kabar itu.

Pada hari Jumat, pejabat medis di provinsi Jawa Barat, tepat di luar Jakarta, mengatakan tingkat hunian tempat tidur di rumah sakit telah melebihi 90 persen, dengan beberapa rumah sakit melebihi 100 persen, mendorong sistem kesehatan “hampir runtuh”.

Di Jakarta, lonjakan kasus telah memaksa rumah sakit untuk mendirikan tenda darurat, menurut situs berita Detik. Pemerintah juga meminta agar kompleks olahraga Gelora Bung Karno di ibu kota dijadikan rumah sakit darurat, Kompas TV melaporkan, Selasa.

Ada juga laporan bahwa hampir 1.000 petugas kesehatan Indonesia telah meninggal karena virus sejak pandemi dimulai, dengan asosiasi medis negara itu mengkonfirmasi pada hari Jumat 401 kematian di antara para dokter, termasuk 14 yang divaksinasi lengkap. Bulan ini, lebih dari 300 dokter dan petugas kesehatan yang divaksinasi di Jawa Tengah juga ditemukan terinfeksi COVID-19.

Lebih dari 20 persen tes COVID-19 di Indonesia positif, menurut Pusat Sumber Daya Coronavirus Johns Hopkins, menunjukkan bahwa jumlah orang yang sakit dan terinfeksi kemungkinan akan lebih luas daripada yang ditunjukkan oleh angka utama.

Halaman: 123Lihat Semua