Menu

Tersesat 3 Bulan Lebih, 6 TKI Nekat Jalan Kaki Pulang ke Indonesia dengan Menembus Hutan Belantara, Hanya 1 Yang Bisa Kembali

Rizka 3 Jul 2021, 11:38
google
google

RIAU24.COM Holdi tak pernah berpikir dan mengalami insiden yang membuatnya harus bertahan hidup sendirian di tengah hutan. 

Namun akhirnya ia bisa terselamatkan dari dalam hutan lebat yang mencekam di pulau Kalimantan. Niatnya hanyalah ingin kembali ke rumah dari perantauan selama bekerja.

Tetapi pandemi covid-19 ini merubah kehidupannya hingga membuatnya tersesat sendirian di tengah hutan. Kejadian tersebut akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan olehnya.

Holdi adalah satu-satunya warga negara Indonesia yang dapat di temukan setelah nekat menyusuri hutan untuk bisa pulang ke tanah air. Ketiga temannya yang bersama-sama menyusuri hutan menyebrangi perbatasan Indonesia-Malaysia belum ditemukan sampai saat ini.

Insiden tersesatnya Holdi bersama ketiga temannya bermula saat pandemi covid-19 melanda Malaysia hingga membuat dia dan teman-teman sesama WNI dipecat dari tempat kerja.

Lantaran tak bisa lagi mendapat pemasukan, ia pun bermaksud untuk pulang ke kampung halaman.

Namun karena tak memiliki biaya dan jalan normal ditutup oleh pemerintah, ia bersama kelima temannya sesama WNI berencana pulang jalan kaki pada bulan April lalu. Kelima WNI rekannya pulang itu antara lain, Rifki, Thamrin, Safari, Juli Hartono dan Junaidi.

Perjalanan awalpun mulus sampai di saat mereka harus menyebrangi hutan belantara agar sampai ke kota paling dekat dengan perbatasan Malaysia-Indonesia. Di tengah hutan itulah ia tersesat bersama teman-teman dan persediaan makanan telah menipis.

Lantaran tersesat, keenam WNI itupun memutuskan untuk berpisah menjadi dua kelompok agar bisa keluar dari hutan.

Kelompok pertama, mereka yang memutuskan kembali ke kota Kapit Serawak, Malaysia, yakni Rifki dan Thamrin.

Kelompok kedua, Kukuh melanjutkan perjalanan menuju Indonesia, kelompok kedua terdiri dari Holdi, Safari, Juli Hartono dan Junaidi.

Namun saat beradai di perjalanan untuk keluar dari hutan tersebut, Holdi terpisah dari rombongan.

Hingga akhirnya pada bulan Mei warga setempat menemukan dirinya yang sedang mencari ikan untuk menyambung hidup. Holdi pun di bawa oleh warga untuk ke kampung terdekat yakni Desa TanjungLasa.