Menu

Sebagai Tanda Kelaparan, Warga Malaysia Kibarkan Bendera Putih di Rumah

Rizka 7 Jul 2021, 22:07
Google
Google

RIAU24.COM -  Sejumlah warga Malaysia yang tengah menjalani lockdown ketat mengibarkan bendera putih di rumah-rumah mereka, pertanda minta bantuan.

Kampanye yang diluncurkan di media sosial baru-baru ini, mengatakan orang harus mengirimkan "bendera putih" untuk menunjukkan bahwa mereka membutuhkan bantuan, terutama dalam hal kebutuhan karena negara lockdown total, menurut Free Malaysia Today.

"Kibarkan bendera putih jika butuh bantuan, tidak perlu mengemis atau merasa malu. Jangan mengambil tindakan yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang yang Anda cintai," tulis seruan yang beredar di media sosial Malaysia.

Kampanye tersebut banyak diterima oleh warganet yang memberikan dukungan moral dan bantuan kepada mereka yang pendapatannya terdampak selama pandemi Covid-19.

Banyak warga, selebritas, dan pengusaha yang langsung menawarkan bantuan, termasuk menyediakan makanan dan kebutuhan lain.

Malaysia menerapkan lockdown secara nasional sejak 1 Juni untuk mengatasi lonjakan kasus COVID-19.

Dalam beberapa pekan terakhir, media-media massa di sana rutin menyajikan kisah emosional keluarga-keluarga yang terpaksa makan hanya sekali sehari dengan tabungan dalam kondisi terkuras seperti dikutip detikTravel dari BBC Indonesia, Rabu (7/7).

Selain itu, bunuh diri telah meningkat selama lima bulan pertama tahun ini, dan kementerian kesehatan mengatakan bahwa sebagian penyebabnya adalah pandemi.

Di Facebook, kelompok-kelompok #benderaputih dibentuk untuk membantu pemilik akun yang bersangkutan untuk mengirim foto dan alamat warga yang butuh bantuan.

Yang lainnya berbagi foto barang-barang kebutuhan pokok yang bisa mereka sumbangkan, begitu pula informasi mengenai lokasi pembagian bantuan makanan.

Menurut surat kabar di Malaysia, China Press, sebuah kampung nelayan di Kedah menerima bantuan dari seorang relawan dari dinas pemadam kebakaran setelah muncul 20 bendera putih yang dikibarkan di rumah-rumah lingkungan itu.

Banyak keluarga di sana yang sudah tidak bisa lagi mencari nafkah selama enam pekan dan khawatir bagaimana bisa mempertahankan asap dapur mereka tetap mengepul, ungkap laporan itu. Kalangan pengusaha pun ikut serta menggalang kampanye itu.