Menu

Ledakan Truk Bahan Bakar Menewaskan 13 Orang di Kenya

Devi 18 Jul 2021, 21:25
Foto : Aljazeera
Foto : Aljazeera

RIAU24.COM -  Polisi mengatakan 13 orang tewas dan banyak lainnya mengalami luka bakar serius ketika sebuah truk tangki bahan bakar yang terbalik meledak di Kenya barat saat kerumunan orang berkerumun untuk mengumpulkan bahan bakar yang tumpah.

Truk bahan bakar itu bertabrakan dengan kendaraan lain dan terguling pada Sabtu malam di dekat Malanga, sekitar 315 km (195 mil) barat laut Nairobi, di jalan raya yang sibuk antara Kisumu dan perbatasan dengan Uganda.

Banyak juga yang terluka saat truk tangki bahan bakar yang terbalik meledak di Kenya barat ketika orang banyak berkerumun untuk mengumpulkan bahan bakar yang tumpah.

zxc1

Warga bergegas ke tempat kejadian dengan jerigen tetapi muatannya meledak, menelan orang-orang di sekitar dalam bola api.

"Itu meledak saat mereka mengambil bahan bakar yang mengalir," kata Charles Chacha, seorang kepala polisi setempat di Kabupaten Siaya di mana kecelakaan itu terjadi, pada hari Minggu.

“Kami menghitung dua belas mayat di tempat kejadian. Ada juga yang meninggal di rumah sakit karena luka-luka mereka.”

zxc1

Petugas pemadam kebakaran tiba di tempat kejadian dua jam kemudian untuk memadamkan api sementara mereka yang terluka dalam ledakan itu dibawa ke rumah sakit.

“Banyak lainnya telah dibawa ke rumah sakit dengan luka bakar serius dan mereka termasuk anak-anak kecil,” kata Chacha.

Penyebab ledakan belum diketahui.

Gambar-gambar yang disiarkan oleh media Kenya menunjukkan kapal tanker yang menyala-nyala menerangi langit malam dan keesokan paginya, kerumunan orang ternganga melihat reruntuhan yang bengkok dan membara.

Kecelakaan truk bahan bakar yang mematikan di sepanjang jalan yang berbahaya tidak jarang terjadi di Kenya dan wilayah Afrika Timur yang lebih luas.

Meskipun ada peringatan dari pihak berwenang tentang bahaya menyedot setelah kematian ratusan orang dalam insiden sebelumnya, banyak warga Kenya terus melakukannya karena mereka terdesak oleh kemiskinan.

Pada tahun 2009, setidaknya 120 orang tewas setelah kerumunan besar turun ke sebuah kapal tanker bensin yang terbalik, yang kemudian meledak. Tetapi keluarga miskin mengatakan mereka tidak punya banyak pilihan: harga makanan dan bahan bakar yang melonjak berarti banyak yang tidak bisa memberi makan anak-anak mereka.