Menu

Dokter Ini Tawarkan Wisata Keliling Gratis di Rumah Sakit Untuk Menunjukkan Kengerian Virus COVID-19

Devi 19 Jul 2021, 09:18
Foto : worldofbuzz
Foto : worldofbuzz

RIAU24.COM - Dengan lebih dari 190 juta infeksi di seluruh dunia yang mengakibatkan lebih dari 4 juta kematian, Covid-19 sejauh ini telah menjadi salah satu pandemi terburuk yang pernah ada di dunia.

Namun, terlepas dari virus yang menghancurkan kehidupan semua  bangsa di dunia, masih ada orang yang percaya bahwa pandemi itu hanya tipuan dan lebih buruk lagi, membahayakan orang lain dengan menolak untuk mendapatkan vaksin.

zxc1

Nah, seperti dilansir portal berita Kompas, seorang dokter di Lombok Tengah, Indonesia sudah muak dengan penyangkalan Covid-19 ini.

Bahkan, dr Yuda Permana, Kepala Gugus Tugas Covid-19 wilayah itu, sangat muak dengan penyangkal Covid-19 di Lombok Tengah sehingga menawarkan mereka 'wisata keliling' gratis ke rumah sakit untuk melihat dengan mata kepala sendiri, kengeriannya. bahwa virus telah dibawa ke wilayah tersebut.

Dalam diskusi publik kemarin (17 Juli 2021), Dr Yuda menegaskan, “Kalau ada dari masyarakat yang masih belum percaya dengan Covid-19, datanglah. Saya akan membawa Anda untuk tur keliling rumah sakit dan kita akan melihat semua pasien yang terisolasi di sana.”
 

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa semua 'turis' kemudian akan diperlihatkan semua berbagai kondisi yang mempengaruhi pasien Covid-19 dari gejala ringan hingga parah, yang mengancam jiwa.

Lebih lanjut, dr Yuda juga mengatakan tergantung para penyangkal Covid-19 ini apakah akan memakai Alat Pelindung Diri (APD) atau tidak selama tur karena mereka tidak percaya dengan virus tersebut.

Namun, mereka harus terlebih dahulu mencapai kesepakatan apakah akan memakainya atau tidak sebelum tur dan tidak mundur setelah menyaksikan pasien berjuang untuk hidup mereka karena Covid-19 di rumah sakit.

Dr Yuda menambahkan, “Saya akan membawa para penyangkal Covid-19 ini dalam 'tur perjalanan'. Hari pertama kita bisa melihat kondisi rumah sakit yang menyedihkan. Pada hari kedua atau ketiga kita bisa menjenguk pasien yang memiliki gejala ringan atau berat seperti mereka yang membutuhkan ventilator untuk bernafas. Mungkin kita bahkan bisa melihat seorang pasien di ambang kematian.”

Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Lombok Tengah berharap dengan melakukan hal ini, ia dapat mengedukasi masyarakat untuk percaya akan bahaya virus dan mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan untuk mencegah infeksi.