Menu

Kisah Italo Ferreira, Pemenang Pemanasan Selancar Pertama Olimpiade Jepang, Belajar Berselancar Dengan Kotak Busa Sisa Sang Ayah Menyimpan Ikan Untuk Dijual

Devi 25 Jul 2021, 13:48
Foto : Aljazeera
Foto : Aljazeera

RIAU24.COM -  Italo Ferreira dari Brasil dan Carissa Moore dari AS muncul sebagai pemenang dalam pemanasan selancar pertama di Olimpiade Tokyo.



Jepang - Di bawah langit biru dan matahari yang terik, olahraga surfing (selancar) akhirnya memulai debut pertama di Olimpiade pada hari Minggu, 25 Juli 2021, setelah lebih dari satu abad yang lalu usai Duke Kahanamoku dari Hawaii pertama kali mendorong untuk memasukkan olahraga ini ke dalam ajang Olimpiade.

Aksi selancar dimulai lebih awal di Pantai Selancar Tsurigasaki, sekitar 100km (60 mil) timur Tokyo, dengan peselancar pertama mendayung dalam kondisi gelombang yang menguntungkan.

Italo Ferreira dari Brasil, juara dunia 2019 yang belajar berselancar dengan berdiri di atas kotak busa tempat ayahnya menyimpan ikan untuk dijual, berhasil menangkap ombak pertama saat babak penyisihan putra berlangsung.


“Saya sangat senang berada di sini, tentu saja,” kata Ferreira kepada wartawan setelah menang di babak pertama.

“Ini adalah hadiah yang spesial untuk para penggemar surfing, terutama bagi kami para peselancar. Semua peselancar menonton di rumah. Ini spesial untuk semua orang.”

Di kompetisi putri, petenis Amerika Carissa Moore mencetak kemenangan tipis atas Teresa Bonvalot dari Portugal sebelum mengaku diliputi emosi sehari sebelum pertandingan.


"Kemarin, saya benar-benar mengalami sedikit kehancuran karena semua kegelisahan dan kecemasan," katanya kepada wartawan.

“Saya merasa lebih tenang hari ini … Apapun yang terjadi, saya telah melakukan semua yang saya bisa, dan sekarang saatnya untuk bersenang-senang.”

Bagi Presiden Asosiasi Selancar Internasional Fernando Aguerre, meski pandemi, tapi hal itu tidak mengurangi kegirangan hatinya.

"Saya memang tidak bisa melepas masker ini dari wajah saya, tetapi percayalah, di balik masker ini ada wajah yang sangat bahagia," kata Aguerre. 

Gelombang ombk pada hari Minggu lebih besar daripada yang mereka bayangkan, dan Ferreira mengatakan ombak di Jepang telah menawarkan "lebih banyak peluang" untuk membuat gerakan yang spektakuler.

zxc2

Kondisi ini cukup terbantu oleh badai tropis yang mendekat di lepas pantai Jepang, yang secara dramatis dapat mempengaruhi ajang kompetisi yang berlangsung selama empat hari.

“Semua orang bisa mengatakan bahwa mereka tahu lautan dan mereka memiliki kelebihan atau apapun, tetapi setiap gelombang berbeda,” kata Kanoa Igarashi dari Jepang.


“Berselancar adalah tentang beradaptasi, tentang siapa yang bisa berselancar paling baik di segala kondisi, dan saya pikir pemenangnya akan sangat layak," tambahnya.

Igarashi, yang ayahnya dibesarkan untuk berselancar di pantai yang sama, adalah salah satu favorit para penggemar surfing, dengan rambut pirang putih dan senyum menawan, ia memiliki penggemar yang sangat banyak.

Tetapi sayang, para penggemar tak bisa melihatnya bertanding secara langsung (kecuali untuk beberapa acara di Olimpiade Tokyo), dengan penyelenggara mewaspadai penyebaran varian Delta.

Penyelenggara mencegah penduduk setempat menyelinap melihat para peselancar, meskipun tanda besar untuk mendukung peselancar wanita asal Jepang Mahina Maeda terlihat disebarkan di bukit dekat pantai tempat perlombaan dilakukan.

"Saya memiliki tiket untuk final, tetapi kita dalam pandemi l, sehingga mau bagaimana lagi," kata pemilik wisma lokal Muneharu Yamaura seperti dilansir dari kantor berita AFP.

Namun, ada banyak kegembiraan di dalam venue, dengan setiap peselancar melangkah ke panggung Olimpiade untuk pertama kalinya.

“Ini pengalaman yang menyenangkan, luar biasa berada di sini,” kata pemain Amerika John John Florence, yang gagal melewati babak pertama tetapi masih memiliki kesempatan untuk lolos melalui repechage di kemudian hari.

“Saya berpikir bahwa sampai 2024 bahkan di tahun 2028, mudah-mudahan, olahraga ini tetap diikutsertakan dalam ajang Olimpiade. Saya pikir ini luar biasa, dan saya senang berada di sini.”