RIAU24.COM - Sudesh Amman (20) ditembak mati oleh polisi Februari tahun lalu setelah menikam dua orang di Streatham London.

Dia menikam korban-korbannya itu hanya sepuluh hari setelah dibebaskan dari penjara. Amman juga bersumpah akan membunuh Ratu Elizabeth, meledakkan bom bunuh diri, dan bergabung dengan ISIS.
zxc1 

Sebelum dibebaskan, Amman bertukar opini dengan narapidana lain, dia menceritakan hajatnya untuk membunuh Ratu.

Dia juga sebelumnya ditempatkan dalam pengawasan 1x24 jam karena pola pikir dan perilaku ekstremisnya. 

Dua penilaian psikologi penjara terpisah yang dilakukan sebelum pembebasannya - pada Juli 2019 dan Januari 2020 - menunjukkan bahwa dia masih memegang pandangan ekstremis. 
zxc2
Oleh psikolog, Amman dinilai akan menimbulkan 'risiko tinggi dan bahaya serius' bagi publik.

“Potensi kerusakan serius sangat signifikan karena Amman mempromosikan penggunaan jihad kekerasan dan ingin melakukan serangan sendiri,” ujar psikolog.