Menu

Kelinci Terlangka di Dunia Berhasil Diselamatkan di Indonesia Setelah Dijual di Facebook

Devi 12 Aug 2021, 11:30
Foto : Channel News
Foto : Channel News

RIAU24.COM -  Kelinci Belang Sumatera, yang secara luas dianggap sebagai kelinci paling langka di dunia, telah diselamatkan oleh petugas satwa liar Indonesia setelah ditemukan secara tidak sengaja di Facebook. Spesies yang rentan hanya diketahui dari selusin spesimen yang dikumpulkan pada awal abad ke-20 yang kini tersimpan di museum Belanda. Sejak itu, hanya ada penampakan sesekali di alam liar. Kelinci dianggap sebagai spesies paling langka di antara semua lagomorph (kelinci, terwelu, dan pika). 

Mereka sangat langka sehingga ketika muncul di Facebook, komunitas konservasi serta pejabat dari Taman Nasional Kerinci Seblat di pulau Sumatera Indonesia dengan cepat melacak calon penjual dan menyelamatkan hewan yang tak ternilai harganya. Kelinci itu berhasil diselamatkan dengan aman pada saat petugas bertemu dengan calon penjual, yakni seorang petani yang menangkap hewan itu secara kebetulan di tepi taman di sebelah sungai yang baru saja banjir deras. 

Kelinci itu mengalami luka ringan di bagian punggungnya– kemungkinan terjadi selama banjir bandang.

Deborah Martyr, seorang manajer program dari Fauna & Flora International (FFI) yang menjadi penasihat Unit Perlindungan & Konservasi Harimau, mengatakan kesempatan tak terduga untuk mengamati spesies yang sulit dipahami seperti itu memiliki makna ilmiah yang sangat besar.

“Sangat sedikit yang diketahui tentang hewan ini, selain itu menunjukkan preferensi yang nyata untuk bukit berlumut dan hutan submontana. Satu-satunya spesimen dari Sumatera berasal dari masa penjajahan Belanda – dan berada di Belanda, bukan Indonesia,” katanya dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh FFI. 

Martir mengatakan petugas dari taman nasional menjelaskan kepada petani apa yang dia miliki. “Begitu petani yang menangkap kelinci ini mengerti kelangkaannya, dia senang melihatnya kembali ke taman nasional,” katanya.

Kelinci langka itu kini telah dilepaskan kembali dengan aman ke hutan oleh penjaga taman, di lokasi yang dipilih berdasarkan data jebakan kamera yang ada. Anggota tim pelepasliaran, Herizal, yang seperti kebanyakan orang Indonesia menggunakan satu nama, mengatakan ini adalah pertama kalinya dia melihat kelinci belang meski sudah lebih dari delapan tahun berpatroli jauh di dalam taman nasional.

“Itu selalu baik untuk melepaskan hewan kembali ke alam liar – dan ini jauh lebih sedikit stres daripada melepaskan harimau. Kami membiarkannya pergi dan melihat sekeliling – dan kemudian mulai memakan daun. Sepertinya sangat santai,'' kata Herizal yang merupakan community ranger di salah satu Unit Perlindungan & Konservasi Harimau di taman nasional tersebut.

Tamen Sitorus, direktur taman nasional mengatakan dia bangga dengan stafnya karena menanggapi laporan ini dengan sangat profesional dan mengembalikan kelinci ke taman. “Saya berharap sampel yang diambil dan data lain yang dikumpulkan dapat bermanfaat bagi para ilmuwan Indonesia dalam membangun pengetahuan tentang hewan yang kurang dikenal ini,” katanya dalam pernyataan yang sama. 

“Sementara Kerinci Seblat (taman nasional) terkenal di dunia karena keanekaragaman hayatinya, hewan karismatik yang lebih besar seperti harimau, gajah, dan rangkong gadinglah yang biasanya menjadi berita utama. Orang-orang sering lupa bahwa taman ini juga melindungi spesies langka seperti kelinci belang sumatera dan habitatnya.”

Kelinci belang sumatera masuk dalam kategori Defisiensi Data dalam Daftar Merah IUCN. Populasi spesies ini tidak diketahui tetapi kelinci sangat langka sehingga foto pertama spesies ini di alam liar diambil pada tahun 1997. Sejak itu, kelinci hanya tertangkap kamera beberapa kali.