Menu

Pernah Harumkan Nama Indonesia dengan Juara Dunia Angkat Besi, Pria Ini Kini Jalani Hidup Sebagai Tukang Las

Rizka 18 Aug 2021, 16:04
google
google

RIAU24.COM - Mantan atlet atlet Denny Thios mungkin tak menyangka jika di hari tuanya hidup dalam kenelangsaan. Betapa tidak, selama aktif menjadi atlet angkat besi dia pernah mengharumkan nama Indonesia di kejuaraan dunia, namun menjadi tukang las di masa tua.

Sebagaimana dibagikan akun @infoduniaku_ lewat Instagram, Nama Denny Thios di era 80 hingga 90-an memang sangat bersinar dalam dunia angkat berat. Ia tidak hanya berprestasi di dalam negeri, namun ia juga pernah berpartisipasi dalam kejuaraan angkat besi tingkat internasional.

Denny Thios juga berhasil menyabet medali perak dalam ajang PON XII, memperoleh medali emas di kejuaraan angkat berat kelas Asia, beberapa medali dari kejuaraan di Inggris, Belanda dan Swedia hingga pernah memecahkan rekor dunia sebanyak tiga kali.

Dalam lima kali keikutsertaannya, dia menggondol tiga emas dan satu perunggu. Artinya hanya sekali dia gagal meraih medali,

Tak cuma medali, Denny juga berhasil tiga kali memecahkan rekor dunia angkat besi. Dua di kategori junior dan satu di kategori senior. Salah satunya memecahkan rekor atket Jepang yang sudah bertahan selama tujuh tahun.

Di masa tuanya, gemerlap prestasi yang dicapainya di masa muda rupanya sirna begitu saja dan hanya meninggalkan berbagai piagam serta medali untuk dikenang.

Demi mencukupi kebutuhannya sehari-hari dan juga menopang kehidupan keluarganya, Denny Thios harus rela meninggalkan segala bentuk medalinya demi menjadi tukang las yang tidak bisa dipastikan berapa banyak penghasilannya sebulan.

Bengkel las tersebut merupakan usaha peninggalan orang tuanya.

Bengkel las peninggalan orang tuanya sangat sederhana dan penuh sesak dengan besi-besi tua. Tiap hari dia mengerjakan pesanan orang, mulai dari memotong atau melubangi besi hingga memperbaiki mesin.

Meski pernah mengharumkan nama Indonesia, namun Denny tak mendapat perhatian lebih, setidaknya selepas pensiun. Walau begitu, Denny tak pernah menuntut atau mengeluh. Dia tetap 'profesional' dalam kehidupannya dan tetap berusaha meski hanya menjadi tukang las.