Menu

Rodrigo Duterte Sepakat Jadi Calon Wakil Presiden Filipina

Riki Ariyanto 25 Aug 2021, 10:16
Rodrigo Duterte Sepakat Jadi Calon Wakil Presiden Filipina (foto/int)
Rodrigo Duterte Sepakat Jadi Calon Wakil Presiden Filipina (foto/int)

RIAU24.COM - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengambil langkah politik mengejutkan. Duterte sepakat untuk dicalonkan kandidat Wakil Presiden (Wapres) dari Partai politik yang berkuasa dalam pemilu tahun depan.

Dilansir dari Okezone, Duterte berkemungkinan terus memperpanjang kuasaan di luar masa jabatannya sebagai presiden. Partai PDP-Laban mengeluarkan pengumuman itu pada Selasa (24 Agustus 2021).

Menjelang majelis nasional pada 8 September, ketika partai itu juga diperkirakan akan mendukung asisten Duterte yang sekarang ini menjadi senator, Christopher “Bong” Go, untuk menjadi kandidat presidennya dalam pemilu 2022.

Karlo Nograles, eksekutif wakil presiden PDP-Laban, dalam suatu pernyataan mengatakan Duterte melakukan “pengorbanan” dan memperhatikan tuntutan rakyat.

Di Filipina, masa jabatan presiden dibatasi hanya satu kali enam tahun dan masa jabatan Duterte bakal habis akhir Juni tahun 2022. Namun pencalonan Duterte sebagai wakil presiden (Wapres) dianggap para pengamat politik sebagai upaya menjadi presiden secara tak langsung.

Nograles mengatakan langkah itu akan “menjamin kelangsungan program-program pemerintah selama lima tahun terakhir,” termasuk yang dimaksudkan untuk mengatasi narkoba.

Para pengecam Duterte meyakini bahwa ia mungkin membuat rencana untuk mempertahankan kekuasaan melalui jabatan wakil presiden, dengan mengambil alih jabatan presiden jika sekutunya, Go, menang dan kemudian mengundurkan diri.

Duterte, yang menggambarkan diri sebagai presiden yang tidak memiliki keinginan untuk berkuasa, dalam beberapa kesempatan mengatakan ia menginginkan Go menjadi penggantinya. Dukungannya pada tahun 2019 membantu Go menjadi senator, jabatan yang ia emban selain tugas-tugasnya sebagai asisten pribadi Duterte.

 

Go telah menjadi asisten terdekat presiden berusia 76 tahun itu sejak akhir 1990-an, sewaktu Duterte menjadi anggota Kongres mewakili Davao City di bagian selatan Filipina.

 

Saat diminta untuk berkomentar, Go menyebut ia lebih ingin berfokus pada usaha mengatasi pandemi. "Saya masih belum berminat (menjadi presiden). Vaksin lebih dulu, sebelum politik,”

sebut Go, yang memimpin komite kesehatan di Senat kepada Reuters.

 


Duterte sudah menyatakan ia ingin melindungi diri dari kemungkinan tindakan hukum sewaktu meninggalkan jabatannya. Ini mungkin termasuk kemungkinan investigasi oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC) atas kejahatan melawan kemanusiaan. Jaksa penuntut ICC telah berupaya meminta izin bagi peluncuran investigasi resmi terhadap pembunuhan selama perang melawan narkoba yang dilakukan Duterte.