Menu

Ilmuwan Temukan Fosil 43 Juta Tahun di Mesir, Diklaim Spesies Paus Berkaki Empat

Riki Ariyanto 26 Aug 2021, 21:46
Ilmuwan Temukan Fosil 43 Juta Tahun di Mesir, Diklaim Spesies Paus Berkaki Empat (foto/int)
Ilmuwan Temukan Fosil 43 Juta Tahun di Mesir, Diklaim Spesies Paus Berkaki Empat (foto/int)

RIAU24.COM - Kabar terbaru dari kegiatan penggalian fosil. Dikabarkan para ilmuwan Rabu (25 Agustus 2021) menyebut bahwa mereka sudah menemukan fosil di wilayah Mesir.

Dilansir dari Okezone, fosil tersebut diperkirakan berumur 43 juta tahun dari spesies paus amfibi berkaki empat yang sebelumnya tidak diketahui. Penemuan tersebut membantu para ilmuwan melacak transisi paus dari darat ke laut. 

Jenis paus yang baru ditemukan itu termasuk dalam kelompok Protocetidae, yakni sekelompok paus yang punah karena gagal bertahan di masa transisi dari darat ke laut, kata tim peneliti yang dipimpin Mesir dalam sebuah pernyataan.

Fosil paus berkaki empat itu digali dari bebatuan Eosen tengah di Oasis Faiyum di Gurun Barat Mesir, daerah yang dulunya tertutup oleh laut dan telah memberikan banyak penemuan yang menunjukkan evolusi paus.

Lalu, fosil paus tersebut dipelajari di Pusat Paleontologi Vertebrata Universitas Mansoura (MUVP).

Paus jenis baru yang ditemukan itu diberi nama Phiomicetus anubis dan diperkirakan memiliki panjang tubuh sekira tiga meter dan massa tubuh sekitar 600 kilogram sehingga paus itu kemungkinan merupakan predator paling atas, kata para peneliti.

Kerangka sebagian dari paus itu mengungkapkan bahwa paus berkaki empat tersebut adalah paus protocetid paling primitif yang diketahui dari Afrika.

"Phiomicetus anubis adalah spesies paus baru yang penting, dan penemuan penting untuk paleontologi Mesir dan Afrika," sebut Abdullah Gohar dari MUVP.

Gohar merupakan penulis utama makalah tentang penemuan yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B.

 

Nama genus paus, Phiomicetus, diberikan untuk menghormati tempat paus itu ditemukan, yakni Oasis Fayum. Sementara nama spesiesnya, anubis, mengacu pada Dewa Anubis, yaitu dewa Mesir kuno berkepala anjing yang terkait dengan kegiatan mumifikasi dan kehidupan setelah kematian.