Menu

Kesedihan Para Keluarga di Kabul : Anak-anak Kami Tewas dan Kami Hanya Menemukan Potongan Kakinya

Devi 31 Aug 2021, 08:40
Foto : Aljazeera
Foto : Aljazeera

Selama berjam-jam, dia dan seluruh keluarga yang masih hidup harus mendengarkan media Afghanistan dan internasional menyebut nama orang yang mereka cintai, yang jenazahnya harus mereka kumpulkan dengan tangan mereka sendiri.

“Mereka adalah anak-anak yang tidak bersalah dan tidak berdaya,” kata Ahmadi tentang mayoritas korban, termasuk Malika yang berusia dua tahun. Seandainya dia tidak keluar untuk membeli bahan makanan, Ahmadi sendiri bisa menjadi salah satu korbannya.

Dia mengatakan saudaranya, insinyur Zemarai berusia 40 tahun, baru saja pulang kerja. Karena keluarga sedang menunggu untuk pergi ke AS, Zemarai meminta salah satu putranya untuk memarkir mobil di dalam rumah berlantai dua itu. Dia ingin anak laki-lakinya yang lebih tua berlatih mengemudi sebelum mereka tiba di AS.

Beberapa anak dengan cepat masuk ke dalam mobil, ingin mengambil perjalanan singkat dari jalan ke taman rumah keluarga. “Ketika mobil berhenti, saat itulah roket menghantam,” kata Aimal kepada Al Jazeera.

Dinding bernoda merah darah

Halaman: 123Lihat Semua