Menu

Kisah Haru Seorang Badut Jalanan, Berjuang Untuk Bertahan Hidup di Tengah Pandemi

Devi 4 Sep 2021, 07:30
Foto : istimewa
Foto : istimewa

Ketika lampu rambu lalu lintas berwarna merah, itu menjadi pertanda bagi Bunga (nama samaran), seorang badut jalanan di Pekanbaru, untuk mengais rezekinya lewat tangan-tangan para pengguna kendaraan.

Lengkap dengan kaleng yang sudah disiapkannya, Bunga akan menghampiri tiap kendaraan yang sudah mengantre di lampu lalu lintas, berharap mendapatkan uang berapapun jumlahnya.

Sekitar 3 menit berkeliling, ia mengharap uang dari tiap pengendara. Kadang ada yang memberinya Rp2-Rp5 ribu, kadang hanya lambaian tangan. 

Bahkan ada juga pengendara mobil yang tak memberi respons dengan kaca tertutup.

"Yang sedih itu kalau ga dihirauin, bang. Mending ditolak, dikasih kode gitu tapi kalau mereka diam aja, kami jadi bingung. Ada juga yang ngasih tapi dengan pandangan hina dan sinis. Sudah biasa. Saya harus ikhlas," aku Bunga di sela kisahnya.

Ia biasa mangkal di perempatan lampu merah Jalan Soekarno Hatta - Jl. Darma Bhakti (Sigunggung).

Halaman: 123Lihat Semua