Menu

Fahri Hamzah Sebut Lapas Indonesia Butuh Pembenahan: Manusia Ditimbun Seperti Ikan, Mengerikan!

Rizka 12 Sep 2021, 10:55
Fahri Hamzah [Instagram/@fahrihamzah]
Fahri Hamzah [Instagram/@fahrihamzah]

RIAU24.COM -  Mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah turut prihatin dan berduka atas insiden kebakaran yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Tangerang, Banten, hingga menewaskan puluhan narapidana.

Fahri Hamzah berharap, yang terjadi pada Rabu kemarin, sebagai insiden terakhir yang menimpa Lapas

“Ikut berduka dengan para korban dan keluarganya. Cukuplah terakhir sekali ini jatuh korban nyawa. Cukuplah!,” kata Fahri Hamzah di cuitan Facebooknya, Minggu (12/9).

Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia ini melihat, Lapas memang tempat yang sebetulnya tidak manusiawi, ditambah lagi negara tidak tahu bagaimana cara membenahi Lapas, sementara kondisi Lapas terus mengalami penambahan warga binaannya.

"Lapas itu dianggap tempat yang tak perlu manusiawi. Negara karenanya tidak mau dan enggak tahu cara memperbaiki Lapas sementara penghuni tambah banyak," ujarnya.

Menurut Fahri, Lapas yang paling manusiawi di Indonesia adalah Lapas yang berada di Bandung, Jawa Barat, yakni Lapas Sukamiskin. Sebab, tempat itu sudah dibangun sejak zaman kolonial Belanda atau sudah berdiri sejak 103 tahun lalu.

"Lapas Sukamiskin, dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda sejak 1918 atau 103 tahun lalu. Bayangkan, penjajah bikin Lapas manusiawi abad lalu, sementara negara merdeka bikin Lapas kayak neraka kata menterinya (Menkumham) sendiri. Ini bom waktu!," tegas Fahri.

Dulu selama dirinya bertugas sebagai Wakil Ketua DPR RI, kata dia, dalam kunjungannya ia melihat tidak ada Lapas yang tidak kelebihan kapasitas. 

"Dalam kunjungan saya ke seluruh lapas selama bertugas, tidak ada 1 Lapas yang tidak overcapacity, bahkan ada yang 4 kali. Mengerikan!," bebernya.

Bahkan, kondisi Lapas yang dihuni oleh puluhan napi sungguh mengerikan, layaknya ikan yang disimpan berdempetan.

"Manusia ditimbun seperti ikan bahkan ada yang tidur berdiri. Mengerikan! Tapi percuma karena memang enggak akan dibela. Lapas tempat orang yang tak layak dibela," tandas politikus asal Nusa Tenggara Barat (NTB) ini.