Menu

Taliban Mengatakan Wanita Dapat Belajar di Universitas di Afghanistan, Dengan Syarat Seperti Ini...

Devi 13 Sep 2021, 08:56
Foto : Aljazeera
Foto : Aljazeera

Pada hari Minggu, Haqqani mengatakan mahasiswi akan menghadapi pembatasan yang mencakup aturan berpakaian wajib. Dia mengatakan jilbab akan menjadi wajib tetapi tidak menentukan apakah ini berarti jilbab wajib atau juga penutup wajah wajib.

Segregasi gender juga akan ditegakkan, katanya. “Kami tidak akan mengizinkan anak laki-laki dan perempuan untuk belajar bersama,” katanya. “Kami tidak akan mengizinkan pendidikan bersama.”

Dia mengatakan siswa perempuan akan diajar oleh perempuan sedapat mungkin. “Alhamdulillah kami memiliki banyak guru perempuan. Kami tidak akan menghadapi masalah dalam hal ini. Segala upaya akan dilakukan untuk mencari dan menyediakan guru perempuan bagi siswa perempuan,” katanya.

Haqqani mengatakan mata pelajaran yang diajarkan juga akan ditinjau.

Meski tidak merinci, dia mengatakan ingin lulusan universitas Afghanistan dapat bersaing dengan lulusan universitas di kawasan dan di seluruh dunia. Taliban, yang menganut interpretasi Islam yang ketat dan berbeda, melarang musik dan seni selama masa kekuasaannya sebelumnya.

Kali ini, televisi tetap ada dan saluran berita masih menampilkan presenter wanita, tetapi pesan Taliban tidak menentu. Dalam sebuah wawancara di TOLO News Afghanistan yang populer, juru bicara Taliban Syed Zekrullah Hashmi mengatakan perempuan harus melahirkan dan membesarkan anak-anak, dan sementara Taliban tidak mengesampingkan partisipasi perempuan dalam pemerintahan, juru bicara itu mengatakan, “Tidak perlu bahwa perempuan berada di kabinet.”

Halaman: 123Lihat Semua