Menu

Bupati Siak: Meski Dalam Suasana Pendemi, Program Siak Hijau Tetap Berjalan

Lina 15 Sep 2021, 08:34
Kegiatan Program Siak Hijau
Kegiatan Program Siak Hijau

RIAU24.COM - Bupati Siak Alfedri tetap komitmen mewujudkan kabupaten Siak Hijau. Pengembangan kabupaten ini mengutamakan nilai konservasi dan restorasi di lahan gambut sebagai tindak lanjut dari program Siak Hijau. 

“Kabupaten Siak ini mempunyai nilai kekayaan gambut terbesar di Sumatera, tentu saja pengembangan kita ke depan terhadap restorasi lahan gambut ini,” kata Alfedri, Selasa (14/9/2021).

Alfedri menjelaskan, 57 persen dari total wilayah kabupaten Siak merupakan lahan gambut. 21 persen dari total lahan gambut itu merupakan lahan gambut dengan kedalaman 5-12 meter.

“Salah satu fokus dari perwujudan visi lestari yang kami cantumkan dalam visi misi kami, yaitu fokus pada komoditas unggulan kabupaten serta upaya untuk mengatasi dan pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan,” kata Alfedri.

Ia melanjutkan, sejak 2018 lalu kabupaten Siak telah bergabung menjadi anggota forum kolaborasi pembangunan berkelanjutan yaitu Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL). Sejak itu Pemkab Siak melihatkan komitmennya secara nasional dalam menjaga kelestarian alam melalui deklarasi Siak Hijau. 

“Kebijakan ini telah kita tuangkan ke dalam Peraturan Bupati nomor 22 tahun 2018 tentang inisiatif Siak Hijau yang berfokus pada konservasi, perkebunan, industri dan permukiman,” kata dia. 

Lebih lanjut Alfedri menerangkan, pihaknya akan terus berkomitmen untuk menjaga kelestarian alam melalui deklarasi Siak Hijau. Meski saat ini masa pandemi Covid 19, tindak lanjut program Siak Hijau tetap diwujudkan. 

“Perwujudan Siak Hijau pada masa pandemi Covid 19 ini tentu dengan berbagai inisiatif, seperti mendorong masyarakat kampung untuk memanfaatkan ekosistem lingkungan tanpa merusak lingkungan,” kata dia.

Saat ini paradigma masyarakat Siak sudah berangsur berubah dari cara membuka lahan dengan bakar sekarang tanpa membakar. Kemudian memanfaatkan lahan kosong untuk tanaman pangan dan hortikultura. 

“Lahan yang bisa dimanfaatkan untuk ekowisata juga mulai bermunculan. Seperti di kampung Dayun, masyarakat bersama pemerintahan kampungnya memanfaatkan embung untuk Karhutla menjadi destinasi, saat ini sangat berkembang,” sebut dia. 

Diketahui, 57 persen total wilayah kabupaten Siak adalah wilayah gambut. Luas kawasan hutan alami 159,048 Ha atau 19 persen. Produktifitas sawit 2.756 ton per hektar per tahun, karet 0, 867 ton per hektar per tahun dan kelapa 7.835 ton per hektar per tahun.(Lin)