Menu

Merasa Sehat, Pasien Covid-19 Mengaku Dipaksa Berada di ICU, Rumah Sakit Mengatakan Dia Dalam Kondisi Kritis

Devi 15 Sep 2021, 10:19
Foto : WorldofBuzz
Foto : WorldofBuzz

RIAU24.COM - Seorang pasien Covid-19 di Rumah Sakit Pulau Pinang (HPP) mengaku 'diculik' dan 'dipaksa' ditempatkan di unit perawatan intensif (ICU) di luar kehendaknya setelah dinyatakan positif Covid-19. 

Astro Awani melaporkan, pria bernama Affendy Mohd Yusof yang telah menjalani perawatan selama seminggu ini mengunggah rekaman audio di media sosial, mengaku sehat namun terpaksa menggunakan masker oksigen. Dia juga mengklaim bahwa dia hanya pergi ke rumah sakit untuk dites Covid-19 tetapi malah dirawat di bangsal Covid-19, menurut NST. Affendy kemudian menghubungi Post-Mortem Movement (GPMC) Covid-19 untuk meminta bantuan agar bisa keluar dari rumah sakit.

Orang-orang tertentu yang mengaku berteman dengan Affendy bahkan telah memulai hashtag #BebaskanAffendy di media sosial untuk mendesak para dokter yang bertugas untuk 'membebaskan' Affendy dari ICU, seperti dilaporkan dari Utusan.

Namun, Direktur Kesehatan Penang Dr Ma'arof Sudin mengatakan dalam keterangannya bahwa Affendy dirawat di bangsal ICU karena tergolong pasien Kategori 4.

Dia mengatakan hasil pemeriksaan awal menunjukkan penurunan kadar oksigen darahnya ke tingkat yang mengkhawatirkan dan pengobatan terapi oksigen kemudian diberikan. Namun, pemeriksaan lebih lanjut menemukan bahwa kondisi pasien kritis dan perlu distabilkan dengan ventilator.

“Spesialis Perawatan Intensif dan Petugas Medis ICU telah memberi tahu pasien dan anggota keluarganya tentang kondisi kritisnya. Rumah sakit juga berulang kali menjelaskan kepada anggota keluarga dan pasien tentang risiko yang dapat membahayakan tubuh dan nyawa pasien jika tidak mengizinkan rumah sakit untuk memberikan perawatan seperti itu, ”kata pernyataan itu.

Halaman: 12Lihat Semua