Menu

Popshol Al Burdah Baa Khaalish Lepas Santri Turun Desa, Mahasiswa STAIN Ikut Bagian

Dahari 18 Sep 2021, 14:46
Lepas santri turun desa
Lepas santri turun desa

RIAU24.COM - BENGKALIS - Baru sekitar 2 bulan diresmikan Bupati Bengkalis, Kasmarni, Pondok Pesantren Sholawat (Popshol) Ãl  Burdah Baa Khaalish, melakukan kegiatan Santri Turun Desa (Satude).

Tidak hanya santri Popshol, mahasiswa STAIN Bengkalis juga dilibatkan turun ke desa mendampingi para santri dalam untuk berkecimpung secara dekat di tengah masyarakat.

“Program SATUDE ini adalah untuk mengukur, melihat dan mempelajari serta mengamati bagaimana kemampuan santri yang sudah belajar di Popshol Ãl Burdah ini selama kurang lebih 2 bulan bahkan ada yang baru 1 minggu dan ada juga yang baru 2 hari masuk di Popshol ini,” ujar Pimpinan Popshol Ãl Burdah Baa Khaalish ketika akan melepas keberangkatan para santri, Jumat siang 17 September 2021 kemarin.

Pelepasan santri, pendamping dan pengawas ditunjuk selama kegiatan ini berlangsung dua hari satu malam, dilangsungkan dihalaman Popshol Ãl Burdah Baa Khaalish, Jalan Bantan, Gg. Melati, Desa Senggoro.

Hadir dalam acara apel pelepasan itu, Ketua MUI Bengkalis, Buya H Amrizal, Ketua DPH LAMR Bengkalis, H Sofyan Said, Pimpinan Ponpes Madani Nusantara Bengkalis, Kiyai Suyendri, mereka juga merupakan diantara majelis pertimbangan Popshol ini. Juga turut hadir Kepala Desa Senggoro H Basrah.

Dikesempatan itu, Buya H Amrizal menyebutkan para santri yang sudah dibekali ilmu di Popshol diharapkan mampu menjadi motivasi anak-anak di kampung-kampung untuk gemar mengaji dan bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Sebagai informasi, Program SATUDE tahap awal ini diarahkan ke 15 tempat atau desa. 9 desa di Kecamatan Bengkalis, 4 desa di Kecamatan Bantan, 1 Kabupaten Siak dan 1 desa di Kabupaten Kepulauan Meranti.

Santri yang terjun dan menyebar ke 15 lokasi ini sebanyak 35 orang dan Mahasiswa STAIN sebagai pendamping berjumlah 25 orang. Yang akan bertatap muka dengan anak-anak di desa untuk memperkenalkan metode Bisa Mengeja Hijaiyah disingkat dengan BIJAHI dan bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW, salah satunya dinamakan Sholawat Kamal.

Diakhir kegiatan pelepasan itu, para santri dan pendamping serta pengawas bersalaman meminta doa restu dari para tokoh yang hadir, guru-guru dan orang tua yang hadir.